Anak-anak yang lahir dari perkawinan sedarah cenderung memiliki keragaman genetik yang sangat minim, yang dapat meningkatkan kemungkinan penyakit genetik langka atau cacat.
BACA JUGA:Wajib Ditonton, Ini Film-Film Adaptasi dari Karya Sang ‘Bapak Horor’ Dunia, Guyur Neng. (132)
BACA JUGA:Rawat Ginjal kalian Dengan Rutin Konsumsi Buah-buahan Ini!
Namun, dalam kasus suku Polahi, terdapat keunikan yang mengejutkan. Meskipun mereka melakukan perkawinan sedarah, tidak ada kasus keturunan yang mengalami cacat.
Semua anggota suku Polahi terlihat normal secara genetik.
Hal ini menjadi fenomena yang menarik karena berbeda dengan apa yang terjadi pada perkawinan sedarah di negara-negara lain di mana kelainan genetik jauh lebih tinggi.
Fenomena ini menunjukkan adanya faktor-faktor yang belum sepenuhnya dipahami mengenai keunikan genetik suku Polahi.
BACA JUGA:Kapal Terkuat Indonesia, Inilah Kisah Kapal Jung Milik Kerajaan Majapahit Di Masa Lalu!
BACA JUGA:Jejak Sejarah yang Tak Terlupakan, Yuk Simak Kehidupan 5 Suku Asli Sumatera Selatan!
Karena itu, cerita singkat tentang suku Polahi ini tidak hanya menambah pengetahuan kita tentang keragaman suku bangsa di Indonesia.
Tetapi juga melarang kita pentingnya pemahaman genetik dan pengetahuan dalam mempertimbangkan praktik pernikahan dalam masyarakat.
Keunikan budaya suku Polahi menjadi saksi dari keberagaman yang memikat di negeri ini.*