Setelah prosesi perkawinan batu selesai, batu-batu ini dimanfaatkan untuk mendukung kreativitas di desa setempat.
Masyarakat setempat percaya bahwa batu-batu yang dijodohkan ini mampu menggabungkan hubungan atau tali persaudaraan yang mungkin sempat terputus.
Namun, tak hanya itu, Gunung Batu Tilu sendiri memiliki kekhasan tersendiri. Terbagi dalam tiga bukit dengan ketinggian berbeda-beda, gunung ini memiliki panorama alam yang menakjubkan.
Puncak tertinggi Gunung Batu Tilu berada pada ketinggian 1.154 mdpl, puncak kedua 1.112 mdpl, dan puncak terendah 1.076 mdpl.
BACA JUGA:Mengungkap Asal Usul Candi Negeri Baru dan Kaitannya dengan Kerajaan Majapahit di Kalimantan Barat
Kawin Batu, sebagai bagian dari tradisi ini, dilaksanakan di puncak Gunung Tilu dengan ketinggian 1.076 mdpl, menciptakan pengalaman yang unik dan menarik bagi mereka yang terlibat.
Dalam satu acara, Kawin Batu menggabungkan unsur budaya, sosial, dan lingkungan yang memperkuat persatuan di antara masyarakat setempat.
Selain itu, tradisi ini juga menunjukkan bagaimana warisan budaya dapat dijadikan alat untuk melestarikan lingkungan.
Dengan demikian, tradisi Kawin Batu di Majalengka bukan hanya sebuah acara yang meriah, tetapi juga pesan penting tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan alam dan sesama manusia.*
Source: portalmajalengka.com - MENARIK! Tradisi Unik Kawin Batu di Majalengka dan Arti Dibaliknya, Tidak Ada di Tempat Lain!