Gagasan tentang dunia maya yang menghubungkan setiap aspek kehidupan masyarakat masih merupakan gagasan baru.
Setiap diskusi tentang film ini harus dimulai dengan penggambaran realitas virtual.
Brett Leonard terinspirasi untuk menulis naskahnya setelah bertemu dengan Jaron Lanier, seorang futuris terkenal yang ikut menciptakan konsep VR.
BACA JUGA:Ternyata ada Suku Indonesia yang Melakukan Hubungan Sedarah, dari Saudara kandung Hingga Ibu!
Yup. Tidak mengherankan, tidak semua orang mendapatkan ide itu. “Saat produser mendapat naskahnya, mereka agak bingung karena tidak paham apa itu virtual reality,” kata Leonard.
“Jadi [rekan penulis] Gimel [Everett] dan saya membuat video pendidikan berdurasi 20 menit dan menunjukkan teknologi realitas virtual nyata untuk mendidik mereka tentang cara kerjanya dalam film, tambahnya.
BACA JUGA:Anehnya Ritual Malam Pertama Suku Indonesia Ini Bikin Tercengang, Ini Dia Tradisi serta Nama Sukunya
Dikombinasikan dengan masukan aktual dari NASA, film ini memberikan The Lawnmower Man keunggulan yang mengesankan sebagai film pertama yang mengangkat konsep realitas virtual.
Orang-orang belum memikirkan seperti apa dunia itu nantinya.
Mereka juga belum banyak melihat efek CGI yang digunakan dalam film.
BACA JUGA:Tak Tersentuh Informasi dan Teknologi. Suku Pedalaman Polahi Demen Kawin Sedarah
CGI masih dikembangkan pada saat itu, dan efek yang digunakan seringkali bersifat blok dan kartun.
Namun, ‘The Lawnmower Man’ berhasil menggunakan efek tersebut karena menggambarkan dunia realitas virtual.
Ditambah lagi, animasi komputer 3-D merupakan yang paling mutakhir pada saat itu, meskipun tampilannya terlihat kikuk saat ini.
BACA JUGA:Kebiasaan Suku Indonesia Ini Miliki Ritual Malam Pertama yang Jadi Tradisi Unik dan Nyeleneh
Namun, terlepas dari keterbatasan 'The Lawnmower Man', gagasan bahwa seseorang mungkin dapat mentransfer kesadarannya ke dalam simulasi komputer adalah gagasan yang menarik.*