BACA JUGA:Herman Deru Lepas Ratusan Peserta Raimuna ke XII dan Tim Kesenian Sumsel ke Istana Negara
Nah, dalam Creepshow untuk pertamakalinya Stephen King justru menulis secara khusus UNTUK dijadikan film.
Dan kejadian ini sekaligus menjadi debutnya menulis screenplay.
Selain George Romero dan Stephen King, ada nama lain di balik tim pembuat Creepshow yang sama-sama tidak asing, minimal untuk para penggila film horor 80-an.
BACA JUGA:Wira Gantikan Jon Heri Duduki Legislatif Empat Lawang
Era sebelum CGI (efek spesial buatan komputer) merajarela dalam film horor;
Era di saat efek-efek dalam film horor masih banyak dibuat menggunakan make-up, boneka, darah palsu, hingga robot.
Ia adalah Tom Savini, seorang ahli special effect paling jenius dalam dunia film horor pada masanya.
BACA JUGA:Dongkrak Perekonomian, Lurah Pagar Wangi Fokus Bentuk KWT
Dan namanya menjadi legenda tersendiri bagi para pencinta film horor.
Savini adalah orang yang bertanggungjawab atas semua penerapan practical effect zombie, kepala pecah.
Lalu rahang lepas, isi perut terburai, dan lain sebagainya dalam beberapa film horor 80-an.
BACA JUGA:Anehnya Tradisi Ritual 5 Suku Indonesia Ini Buat Semua Tercengang! Inilah Tradisi Ritualnya
Karyanya bisa dilihat dalam film-film seperti Martin (1978), Friday The 13th (1980), Maniac (1980), The Prowler (1981), hingga semua tubuh manusia yang terpisah dan semua zombie dalam Day of the Dead (1985).
Karena Tom Savini pulalah, saya menjadi seorang pengapresiasi film-film horor yang masih menggunakan efek-efek praktikal/prostetik, dan bukan CGI.
BACA JUGA:Bentuk Penghargaan Tokoh Berjasa untuk Pagar Alam, Usulkan Pergantian 8 Nama Jalan