Ada kesedihan dalam apa yang terjadi pada karakter Christopher Walken di film ini.
Dan kesedihan itu tidak akan pernah terasa jika kita tidak membeli premis film tersebut.
Walken berperan sebagai guru sekolah menengah yang hidupnya bahagia (dia jatuh cinta dengan Brooke Adams).
BACA JUGA:Jejak Raja Airlangga, Istana Megah Abad Pertengahan Terungkap di Lamongan, Simak Ceritanya!
Sampai suatu malam sebuah kecelakaan membuatnya koma selama lima tahun.
Saat dia ‘kembali’, dia memiliki bakat ekstra-indrawi. Dia bisa menyentuh tangan orang dan ‘tau’ apa yang akan terjadi pada mereka.
Penemuan pertamanya adalah bahwa ia dapat meramalkan masa depan. Yang kedua adalah dia bisa mengubahnya.
BACA JUGA:Tradisi Unik Suku di Indonesia, Ada Ritual Malam Pertama Dukun
Dengan melihat apa yang ‘akan terjadi’ dan berusaha mencegahnya, dia bisa mewujudkan masa depan yang berbeda.
Tentu saja, kemudian dia bergerak dengan masalah menjelaskan bagaimana dia tau sesuatu ‘akan’ terjadi, kepada orang-orang yang dapat dengan jelas melihat bahwa hal itu tidak terjadi.
Alih-alih mengabaikan masalah itu seperti film yang lebih kecil, ‘The Dead Zone’ membangun seluruh premisnya di atasnya.
BACA JUGA:Warisan Dunia Peninggalan Kuno, Inilah Daftar Desa Wisata Megalitikum Indonesia Paling Kece
Berdasarkan novel karya Stephen King yang terbit di tahun 1979, film ini menampilkan pengarahan terbaik dari David Cronenberg, dan akting memikat dari Christopher Walken.
Nuansa mencekam dengan beberapa tampilan visual yang unik, membuat film ini sebagai salahsatu film adaptasi novel Stephen King terbaik.*