Sebelum era kolonial, suku Biak telah menjalankan perdagangan dengan wilayah Sulawesi dan Maluku.
Mereka bahkan berlayar hingga ke Jawa yang saat itu dikuasai oleh kerajaan besar.
Meski dikenal kuat dan berani, suku Biak juga menjalin persahabatan dengan kapal-kapal dari negeri asing.
BACA JUGA:Sulit Ditemui, Satwa Endemik Penghuni Gunung Rinjani Nyaris Punah, Mengapa Ya!
3. Suku Bawean
Suku Bawean dari Jawa Timur memiliki tradisi berlayar dan merantau ke berbagai negara di dunia menggunakan kapal tradisional.
Mereka gemar menjelajah ke negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, hingga Australia.
Tradisi berlayar dan merantau ini menjadi bagian dari identitas suku Bawean dan terutama dijalankan oleh kaum pria.
Pulau Bawean yang dihuni oleh wanita karena para pria dan pemuda pergi berlayar mencari penghidupan di daerah baru.
BACA JUGA:Nyaris Hilang Dari Pradaban! Ini 4 Hewan Langka Di Gunung Rinjani, Ada apa Yah?
4. Suku Bajo
Suku Bajo, awalnya berasal dari Filipina, telah berpindah dan berasimilasi dengan budaya Indonesia.
Mereka unik karena hidup di atas perahu dan melakukan hampir semua aktivitas di laut.
Meski sering berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya, suku Bajo memiliki kemahiran yang luar biasa dalam berinteraksi sosial dan berdagang.
Kehidupan unik mereka di laut menjadikan mereka suku pelaut yang menarik perhatian banyak orang.
Keempat suku pelaut ini menjadi simbol kemaritiman Indonesia yang kaya dan menakjubkan.