Pada masa itu, Pagar Alam dikenal sebagai kawasan pertanian yang subur dan menjadi pusat penghasilan hasil bumi, terutama kopi dan karet.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Pagar Alam menjadi bagian dari Republik Indonesia. Seiring perkembangan zaman, Pagar Alam terus mengalami transformasi yang signifikan.
Pada tanggal 10 Mei 2001, status Pagar Alam diubah menjadi administrasi kota melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2001.
Sejak itu, Pagar Alam terus mengalami perkembangan pesat di berbagai bidang, termasuk infrastruktur, pariwisata, dan perekonomian.
BACA JUGA:Keajaiban Sejarah Pagar Alam, Eksplorasi Kota di Kaki Gunung Dempo yang Menyimpan Cerita Mengagumkan
Pagar Alam memiliki potensi alam yang luar biasa, dikelilingi oleh gunung-gunung yang indah seperti Gunung Dempo, Gunung Patah, dan Gunung Guci.
Keindahan alam ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang ke kota ini.
Selain itu, Pagar Alam juga memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang kental, seperti seni tari, musik, dan adat istiadat yang masih terjaga baik oleh masyarakat setempat.
Dengan visi dan komitmen untuk menjadi kota yang maju dan sejahtera, Pagar Alam terus berupaya mengembangkan potensinya di berbagai sektor.
BACA JUGA:5 Misteri dan Mitos Gunung Bromo Jawa Timur, Nomor 4 Sangat Tidak Masuk Akal
Pembangunan infrastruktur modern, peningkatan fasilitas pariwisata, pengembangan sektor pertanian, dan peningkatan kualitas pendidikan menjadi fokus utama pemerintah dan masyarakat Pagar Alam.
Sebagai penutup, Pagar Alam adalah kota yang memiliki sejarah yang panjang dan penuh dengan potensi yang luar biasa.
Dari masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya hingga perkembangan modern saat ini, Pagar Alam terus melangkah maju sebagai salah satu kota yang menarik di Sumatera Selatan.
Dengan kekayaan alamnya yang indah dan warisan budayanya yang berharga, Pagar Alam siap menyambut dunia untuk menjelajahi keajaiban dan pesona kota ini.*