BACA JUGA:Perang Besar dan Dahsyat Sam Kok atau Tiga Negara di Daratan Tiongkok pada Sekitar 208 Masehi (04)
Imbasnya, secara teknik visual film ini masih tetap tampak ‘segar’ walaupun sudah berusia lebih dari 10 tahun.
Penggunaan efek visual yang seimbang antara efek nyata (practical effects) dan efek komputer akan membuat sebuah film bertahan lebih lama dari segi tampilan visual.
Fenomena semacam ini yang sering dijadikan acuan adalah perbandingan antara Jurassic Park dengan Jurassic World.
BACA JUGA:Menyakitkan Secara Psikologis, Terpaksa ‘Memakan’ Daging Mayat Teman dan Saudara Sendiri! (01)
Sementara adegan-adegan dalam Jurassic Park masih sering dianggap ‘tampak lebih nyata’ ketimbang Jurassic World.
Selain itu, hasil presentasi akhir film ini juga sudah baik karena pencahayaan yang diterapkan tetap memberikan keleluasaan kepada penonton untuk melihat detil kejadian bahkan kejadian di malam hari.
Mayoritas penonton juga memberikan tanggapan yang positif untuk film ini.
BACA JUGA:Menyakitkan Secara Psikologis, Terpaksa ‘Memakan’ Daging Mayat Teman dan Saudara Sendiri! (02)
Intentional Match: Red Cliff memang mengambil latar kisah sejarah The Battle of Red Cliffs yang terjadi antara 208-209 Masehi.
Namun film ini secara spesifik dibuat bukan sebagai sebuah film Sejarah, melainkan sebatas sebuah Drama yang berlatar kejadian bersejarah atau kejadian bersejarah yang sengaja didramatisir secara berlebihan.
Film ini lebih mengutamakan penyampaian narasi yang kuat dan sajian visual yang memukau.
Dilihat dari hasil akhirnya, pengubahan-pengubahan yang dilakukan memang berhasil menyajikan sebuah Drama yang menarik.
Terutama karena diberi bumbu kompleksitas yang sejalan dengan genre Drama.
BACA JUGA:Pernahkah Dicemburui oleh Sebuah Mobil yang Memiliki ‘Kepribadiannya' Sendiri?