Rahasia Nagabanda, Misteri dan Makna Di Balik Simbolisasi Penuntun Roh Menuju Nirwana

Rabu 09-08-2023,11:38 WIB
Reporter : Bodok
Editor : Bodok

PAGARALAMPOS.COM - Nagabanda (berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti tali ular) adalah ular yang digunakan sebagai atribut di tangan raksasa bersenjatakan penggada.

Arca ini memiliki peran penting sebagai penjaga kuil atau candi Hindu. Namun, Nagabanda memiliki makna yang lebih dalam sebagai lambang pengikat atau pembelenggu.

Konsep ini menghubungkan Nagabanda dengan individu yang memiliki ikatan erat dengan masyarakat dan hubungan yang intim dengan materi duniawi.

Di Bali, Nagabanda umumnya terbuat dari kain dan digunakan dalam upacara ngaben oleh orang-orang yang merupakan keturunan Dewa Agung atau memiliki ikatan yang kuat dengan masyarakat.

BACA JUGA:Inilah 5 Tradisi Aneh Namun Memberikan Kenikmatan, Salahsatunya Melakukan Ritual Dengan Dukun!

Beberapa golongan yang dianggap sebagai keturunan Dewa Agung meliputi para Pendeta, Raja, keluarga yang memiliki status setara dengan raja, dan keluarga yang telah menerima gelar dan anugerah khusus dari Raja Klungkung.

Dalam konteks upacara ngaben, Nagabanda dianggap sebagai sosok yang akan mengantar roh orang yang meninggal ke langit dan nirwana.

Naga Banda sering ditemukan dalam upacara Ngaben di Bali.

Biasanya, Naga Banda dibuat khusus untuk upacara Ngaben atau Palebon keluarga puri atau keturunan raja di Bali, serta pandita Buddha di Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem.

BACA JUGA:3 Ton Logam Mulia Ditemukan Para Arkeolog di Gunung Padang, Lantas Peninggalan Peradaban Apa? Simak Penjelasan

Naga Banda digambarkan sebagai ular naga yang sangat besar dengan wajah yang mengerikan, mulut yang menganga, taring yang mencuat keluar, dan matanya yang melotot.

Tubuhnya yang panjang dihiasi dengan ukiran berwarna kuning keemasan. Bahan yang umum digunakan untuk membuat Naga Banda adalah kayu dan bambu yang dibungkus dengan kain yang mengkilap.

Menurut Dosen Filsafat Hindu, STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Putu Ariyasa Darmawan, Nagabanda mengikat pengikat atau belenggu dalam bentuk ular naga.

Nagabanda dalam upacara Pangabenan menggambarkan bahwa manusia kedinginan oleh hawa nafsu atau sifat keduniawian.

BACA JUGA:Meski 'GELISAH' Sungguh Nikmat, Namun Suku Ini Miliki Tradisi Aneh, Salahsatunya Berhubungan Dengan Dukun!

Kategori :