PAGARALAMPOS.COM - Banyak peneliti dari Amerika Serikat yang berspekulasi bahwa “Atlantis is Indonesia”. Sebagian arkeolog dari Amerika Serikat juga meyakini jika Atlantis dulunya merupakan sebuah pulau besar bernama “Sunda Land”.
Wilayah tersebut kini tertempati oleh pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Teori mengenai bahwa Atlantis ada di Indonesia yakni sekitar 11.600 tahun lalu, wilayah tersebut tenggelam karena terjangan banjir besar sebab berakhirnya zaman es.
Namun, banyak orang juga yang menentang pernyataan bahwa Atlantis ada di Indonesia. Mereka menganggap Atlantis hanyalah dongeng belaka. Meskipun ada banyak teori pada 5000 buku soal Atlantis yang telah tertulis oleh para pakar.
Bagi para Arkeolog atau Oceanografer, teori mengenai Atlantis ada di Indonesia menjadi bahan atau objek yang menarik. Terutama soal teka teki yang belum terpecahkan tentang di mana lokasi sebetulnya benua tersebut berada.
Penyebutan nama Atlantis ada dalam buku Timaeus dan Kritias, yang membahas pulau legendaris oleh filsuf Plato sebagai orang pertama yang menyebutnya pertama kali.
Plato menyebut pulau tersebut hilang di tahun 360 SM dan hingga kini menjadi misteri.
Ilmuwan asal Brasil, Arysio Nunes dos Santos, dalam bukunya 'Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato's Lost Civilization' membandingkan beberapa negara dengan ciri-ciri Benua Atlantis, mulai dari luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi hingga cara bercocok tanam.
Tak tanggung-tanggung, penelitiannya untuk buku tersebut menghabiskan waktu 30 tahun.
Benua atlantis yang hilang itu adalah Indonesia?
BACA JUGA:Keberadaan Atlantis Terbongkar! Ternyata Ini Sejarah Asal-usul Kota yang Menghilang
Dugaan ini mencuat disinyalir karena adanya penemuan banguanan buatan manusia di bawah situs gunung padang.
Namun trmuan-temuan ini masih terus digali dan masih menjadi cerita bahkan mitos yang belum terpecahkan.
Bak cerita dongeng 1001 malam, cerita-cerita tersebut jadi legenda yang beredar di masyarakat.
Salah satu cerita mitos yang popular mengenai situs prasejarah ini adalah dianggap sebagai atlantis yang hilang.