Daun tersebut sebagai alat transaksinya. Caranya, tinggal melemparkan daun tersebut ke arah makhluk yang sedang bergadang.
Akan lebih parah apabila orang tersebut tak melakukan hal tersebut. Sebab, katanya orang yang enggan melakukan transaksi di pasar tersebut hidupnya akan ditimpa kesialan atau bahkan bisa dibuat tersesat di Pasar Setan.
Alhasil dari cerita misteri ini dibuat peraturan yang mengharuskan pendaki untuk tidak mendaki melebihi pukul 6 sore.
Menurutmu gimana Sob, masih tertarik untuk mendaki di Gunung Lawu? kalaupun iya, jangan lupa mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan jangan lupa untuk selalu menjaga tutur kata yang baik.
BACA JUGA:3 Nama Besar Tanah Jawa! Para Pendekar Ini Menghilang Tak Diketahui
Pengalaman Pendaki Melihat Pasar Setan Gunung Lawu
Faris, seorang pendaki asal Tangerang menceritakan pengalamannya saat mendaki gunung tersebut. Disebutnya jika dia ditawari makhluk halus penghuni Pasar Dieng atau yang kerap disebut Pasar Setan itu.
Menurutnya, salah satu yang membuatnya tertarik untuk mendaki gunung itu adalah karena gunung tersebut dikenal sebagai gunung purba.
“Sedangkan Gunung Lawu, saya belum literasi karena saya memang belum pernah dengar. Kata orang itu adalah gunung purba, dua saya skip langsung saya ke Gunung Lawu,” ujarnya, seperti yang dikisahkannya di kanal Youtube BESOK PAGI.
Pagi hari sekitar pukul 09:00 WIB, dirinya bersama rekannya melakukan pendakian ke puncang Gunung Lawu, dari awal pendakian hingga ke pos dua semuanya berjalan lancar. Saat tiba di Pos 3 Gunung Lawu, Fariz melihat sosok perempuan yang mirip perempuan yang dilihatnya di awal pendakian.
BACA JUGA:Gasak, Inilah Ciri-ciri Atlantis yang hilang Dari Peradaban Kuno
“Aduh kenapa dia ikuti lagi, perasaan dia di candi kethek udah ada. Ya udahlah gak papa, yang penting teman saya nggak lihat,” cerita pendaki ini.
Meski merasa ada yang mengikuti, Fariz tetap melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Lawu. Tiba di pos 4 pendaki ini melihat sosok orang berbadan besar berjalan ke suatu tempat membawa senjata seperti palu besar.
“Senjata itu bawaknya sambil dipinggul menuju ke suatu tempat, aduhhh ini beneran aluh atau benar tapi nyata saya lihat sendiri, alhamdullilah dia tidak melihat kita berempat,” tuturnya.
Pukul 19:00 WIB, rombongan pendaki itu memutuskan untuk menginap di jalur pendakian Gunung Lawu tepatnya di bawah plat pasar dieng.
Disinilah pendaki ini mendapatkan pengalaman horor yang tak dapat dilupakannya. Dimana setengah sepertiga malam, awalnya dirinya bersama rekannya mendengar suara alunan musik Jawa.