Geram terus dikejar pasukan cepu, dalam persembunyiannya di puncak Gunung Lawu, Prabu Brawijaya mengeluarkan sumpah kepada Adipati Cepu:
"Sawijining ono Anggone uwong cepu utawi turunane Adipati Cepu pinarak sajroning gunung lawu bakale kengeng nasib ciloko lan agawe bisa lungo ing gunung lawu"
jika diartikan:
"Jika ada orang-orang dari daerah cepu atau dari keturunan langsung Adipati Cepu naik ke Gunung Lawu, maka nasibnya akan celaka atau mati di Gunung Lawu."
Hingga sekarang, tuah sumpah raja terakhir Majapahit Prabu Brawijaya masih diikuti oleh orang daerah Cepu khususnya Keturunan Adipati Cepu.
BACA JUGA:Pendekar,Raja dan Pembawa Peradaban dan Aksara Jawa Itu Bernama Aji Saka
Gunung Lawu berada di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur ini menjadi daya tarik yang unik dan menarik bagi pecinta petualangan dan spiritualitas.
Selain pemandangan alamnya yang menakjubkan, Gunung Lawu juga dikenal dengan banyaknya makam di puncaknya.
Pada artikel kali ini, kita akan menjelajahi Gunung Lawu dan memahami keunikan dan nilai spiritual yang terkait dengan keberadaan makam di gunung ini.
Keberadaan makam di Gunung Lawu
Gunung Lawu memiliki sejarah yang kaya, terutama dalam kaitannya dengan agama dan kepercayaan masyarakat setempat.
BACA JUGA:Keberadaan Situs Gunung Padang Buat Heboh Arkeolog Dunia! Begini Ceritanya
Banyak makam-makam yang ditemukan di berbagai lokasi di sekitar puncak Gunung Lawu.
Makam-makam ini diduga menjadi tempat peristirahatan terakhir tokoh-tokoh spiritual, wali, atau figur bersejarah.
Setiap makam memiliki cerita dan kisahnya sendiri, dan para pendaki seringkali mengunjungi makam-makam ini untuk tujuan religius, meditasi, atau sekadar menghormati warisan budaya dan sejarah yang ada.
Makna Spiritual Gunung Lawu: