PAGARALAMPOS.COM - Dikutip dari laman Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas) Kemendikbudristek, masih terdapat silang pendapat atas usia situs Gunung Padang berdasarkan penanggalan karbon pada batuan di tiap tingkatannya.
Beberapa penelitian memperkirakan usia tiap undakannya berbeda, mulai dari 5.000 SM-26.000 SM.
Ini artinya, jika perkiraan peneliti benar, maka usia Gunung Padang lebih tua dari Piramida Giza yang dibangun sekitar 2.570 SM.
Gunung Padang sehari-hari menjadi tujuan kunjungan rombongan siswa. Umumnya, ada ratusan siswa dan warga umum yang datang di awal pekan, sementara pengunjungnya di akhir pekan mencapai sekitar 1.000 orang.
Namun belakangan pascagempa Cianjur, pengunjungnya turun menjadi puluhan sampai 100 orang saja di akhir pekan. Kendati demikian, situs Gunung Padang tidak mengalami kerusakan akibat gempa Cianjur.
Tidak hanya menghebohkan tanah air saja, namun juga berhasil mencuri perhatian dunia. Para ilmuwan, peneliti, arkeolog dan jurnalis berdatangan ke Indonesia karena sangat tertarik dengan rahasia dan misteri yang masih terkubur di dalam Gunung Padang.
Sudah banyak sekali permintaan para ilmuwan dan arkeolog dunia untuk bisa bergabung dalam tim riset. Namun sejauh ini penelitian masih di pegang oleh tim riset dalam Negeri.
Awalnya pada zaman penjajahan Kolonial Belanda, Mereka menjadi orang-orang Eropa pertama yang menemukan Gunung Padang di awal abad ke-20.
Ini dikarenakan Mereka pasti terpesona oleh besarnya lingkungan yang penuh batu di sana.
Gunung Padang Jawa Barat ini, terdapat sisa-sisa kompleks berbatu dan beberapa monumen yang dianggap sebagai keajaiban arkeologi.
BACA JUGA:Menjadi Sasaran Arkeolog Dunia! Berikut Inilah Fakta Mencengangkan Gunung Padang
Ternyata Sejak ditemukan, Gunung Padang disebut-sebut sebagai situs megalitik terbesar di seluruh Asia Tenggara.
Piramida Indonesia terdiri dari 5 teras menanjak, dibangun selama beberapa era antara 5.000 SM dan mungkin sejauh 20.000 SM.
Selain struktur teras paling atas, Piramida Padang tetap terkubur di bawah tanah.