PAGARALAMPOS.COM - Karena telah membuat Prabu Brawijaya murka, Adipati Cepu beserta anak keturunannya tidak berani mendaki ke Gunung Lawu.
Hal ini dikarenakan anak keturunan Adipati Cepu akan kena karma atau malapetaka.
Sebelumnya Prabu Brawijaya tersebut mengucapkan sumpahnya di puncak gunung lawu ini, Adipati Cepu dan para pengawalnya melakukan pengejaran terhadap raja terakhir majapahit yang sedang mengasingkan diri di gunung lawu ini.
Gara-gara membuat ulah pada prabu brawijaya V yang merupakan raja terakhir kerajaan majapahit.
BACA JUGA:Apakah Fakta Atau Mitos? Bahwa Keturunan Adipati Cepu Terkena Kutukan Brawijaya Di Gunung Lawu?
Tak hanya adipati cepu yang berulah saja terkena batunya, tetapi seluruh keturunannyapun juga ikut terkena imbas dari sumpah prabu brawijaya V di puncak gunung lawu.
Nah, karena merasa terdesak dan juga merasa kesal akibat kejaran dari adipati cepu dan pengawalnya ini, akhirnya Prabu Brawijaya mengucapkan sumpahnya di puncak gunung lawu.
Akibatnya, sampai sekarang keturunan adipati cepu masih tidak ada yang berani untuk mendaki ke puncak gunung lawu tersebut, karena, mereka (keturunan adipati cepu) mempercayai bahwa sumpah prabu brawijaya V masih berlaku hingga sekarang. Mau tau Cerita lengkapnya, simak artikel dibawah ini.
Gunung Lawu terletak di perbatasan antara Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dan Magetan, Jawa Timur, menyimpan berbagai kisah menarik yang bisa dikupas.
Gunung ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Kerajaan Majapahit, kerajaan terbesar di Nusantara pada masa lalu.
Menurut cerita yang beredar di kalangan masyarakat sekitar, Gunung Lawu diyakini sebagai tempat pengasingan Prabu Brawijaya, raja terakhir Majapahit.
Dalam tahap akhir hidupnya, Prabu Brawijaya memilih Gunung Lawu sebagai tempat pertapaan, didampingi oleh dua abdi dalem setianya, yaitu Sabdo Palon dan Noyo Genggong.
BACA JUGA:Meskipun Majapahit Gagal, Kesultanan Banten Berhasil Taklukkan Pajajaran