Selain itu, pulau ini juga merupakan tempat bersejarah dalam kisah cinta seorang pangeran dari 'Negeri Tirai Bambu' bernama Tan Bun An, yang ingin mempersunting putri raja palembang, Siti Fatimah.
Oleh karena itu, Pulau Kemaro kini menjadi salah satu destinasi wisata, dan akan ramai dikunjungi saat perayaan Cap Go Meh.
BACA JUGA:Sampai Majapahit Runtuh Abad 16, Kerajaan Ini Tidak Juga Bisa Ditaklukan, Apakah kerajaan Itu?
4. Memiliki kuliner khas Pempek
Pempek yang merupakan camilan asal Palembang ini sudah terkenal di Indonesia bahkan hingga mancanegara. Pempek merupakan kuliner khas Sumatera Selatan yang terbuat dari adonan berbahan dasar tepung tepung sagu dan ikan.
Makanan ini biasanya disajikan dengan kuah lezat berwarna coklat yang kental yang memadukan rasa pedas, manis, dan sedikit asam atau tidak terlalu menyengat di mulut dan lidah.
Pempek mulai dijajakan pada tahun 1916, oleh orang-orang keturunan China yang berjalan kaki menjual kelesan dari kampung ke kampung.
Mereka banyak berjualan khususnya di kawasan keraton, sekarang di lokasi Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang. Nama pempek berasal dari sebutan pembeli kepada penjual kelesan, mereka biasa disebut empek, yang kemudian dipakai untuk menyebut makanan tersebut.
BACA JUGA:Mahapatih Gajah Mada Gagal? Inilah Sejarah Kerajaan Pajajaran Yang Sulit Ditaklukkan Majapahit
5. Songket sebagai kain tradisonal
Songket Palembang adalah salah satu karya budaya dari Sumatera Selatan yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2013.
Salah satu wastra nusantara ini tidak hanya sekadar kain pelindung tubuh yang estetis namun memiliki makna adiluhung yaitu kemakmuran, kejayaan, dan keberanian.
Keberadaan Songket telah dikenal sejak masa Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam.
Bukti songket telah ada sejak masa kejayaan Sriwijaya dapat dilihat dalam arca di kompleks percandian Tanah Abang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Tak Tertaklukkan Majapahit! Ternyata Kesultanan Inilah yang Mampu Runtuhkan Padjajaran
Pada masa itu, pekerjaan membuat songket merupakan suatu usaha sambilan bagi penduduk asli Palembang.