PAGARALAMPOS.COM - Hayam Wuruk sebagai raja ke empat Kerajaan Majapahit, ia mulai memerintah kerajaan ini pada waktu usiaya masih sangat muda yaitu 16 tahun.
Ia berkuasa dari tahun 1350-1389 m. Gelar raja yang ia peroleh ialah Sri Rajasanagara. Saat berkuasa, kerajaan majapahit kemudian berhasil mencapai puncak kejayaannya.
Namun, sejalan dengan pergantian raja rajanya kekuasan Majapahit terus tergerus. Hingga akhir abad 15, saat itu perekomian Majapahit hancur akibat serangan kerajaan Demak.
Yang merupakan kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Rajanya ternyata adalah seorang pangeran anak dari salahsatu silsilah raja Majapahit.
BACA JUGA:Abad 16 Majapahit Runtuh, Namun Kerajaan Pajajaran Tidak Juga Bisa Mereka Taklukan!
Yuk kita simak, baca sampai selesai beritanya. Naiknya Ratu Suhita (pada tahun 1429-1447) ke puncak singgasana kemudian sempat membuka harapan baru bagi Majapahit untuk memulai masa kebangkitanya.
Selama era kepemimpinannya, Ratu Suhita gencar menghidupkan kearifan lokal yang sempat terabaikan di saat masa ricuh sebelum ia bertakhta.
Pada masa pemerintahan Ratu Suhita kemudian ditandai dengan berkuasanya kembali anasir-anasir Nusantara.
Berbagai tempat pemujaan ini didirikan di lereng-lereng gunung, serta bangunan-bangunan (candi) yang disusun sebagai punden berundak-undak.
BACA JUGA:Hebat! Kerajaan Kecil Ini Tak Bisa Ditaklukkan Majapahit Meski Sampai Runtuh Abab 16! Ini Ceritanya!
Misalnya pada lereng Gunung Penanggungan, Gunung Lawu, dan lain sebagainya. Ratu Suhita yang wafat pada tahun 1447.
Lantaran Ratu Suhita tidak juga dikaruniai keturunan maka yang dinobatkan sebagai penguasa Majapahit berikutnya ialah Kertawijaya (pada tahun 1447-1451).
Kertawijaya, sebagai Adik bungsu Ratu Suhita, merupakan Raja Majapahit yang mulai memakai nama Brawijaya sebagai pengingat akan pendiri kerajaan itu, yaitu Raden Wijaya.
Namun, kebangkitan yang mulai dirintis oleh Ratu Suhita tidak dapat dilanjutkan oleh adiknya itu.
BACA JUGA:Sumsel Pernah Dikuasai Majapahit, Apakah 5 Suku ini buktinya?