BACA JUGA:Sampai Majapahit Runtuh Abad 16, Kerajaan Ini Tidak Juga Bisa Ditaklukan, Apakah kerajaan Itu?
Karena itu, Kerajaan Bali Aga sering kali disebut Kerajaan Bedahulu atau Bedulu. Penguasa terakhir Kerajaan Bali Aga bernama Sri Ratna Bumi Banten.
Sang raja inilah yang menentang ekspansi Kerajaan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada pada 1343.
Patih Kebo Iwa ini tinggal di Belahbatuh konon kesaktiannya menggentarkan nyali Mahapatih Gajah Mada. Dimana Gajah Mada takut berhadap langsung dengan Kebo Iwa.
--
Patih Gajah Mada memang merasakan ada kesulitan besar yang menghantui dirinya dan belum dirasakan sebelumnya.
BACA JUGA:Menguak Misteri Kerajaan yang Tak Bisa Ditaklukkan Hingga Akhir Majapahit pada Abad ke-16
Tak seperti biasanya walaupun Gajah Mada sering berhadapan dengan musuh lebih besar dan lebih kuat dan memiliki peralatan perang serba lengkap.
Tetapi menghadapi Kerajaan Bali Aga, ada rasa takut dan ragu-ragu menyelinap pada diri Gajah Mada. Tetapi sumpah Palapa Gajah Mada yang akan mempersatukan nusantara harus terlaksana.
--
Karena itu Gajah Mada dan punggawa Kerajaan Majapahit mengatur siasat untuk membunuh Kebo Iwa agar bisa menguasai Kerajaan Bali Aga.
Konon, suatu hari semua pembesar Kerajaan Majapahit melakukan rapat membicarakan Kerajaan Bali Aga yang tidak mau tunduk.
BACA JUGA:Bukan Main! Inilah 3 Fakta Menarik Tentang Gunung Padang, No 1 Bikin Tercengang
Padahal, secara hierarki Kerajaan Bali Aga harusnya tunduk pada Majapahit lantaran Kerajaan Majapahit sudah menaklukkan Kerajaan Daha.
Gajah Mada yang ikut dalam rapat tersebut sempat menyampaikan ungkapannya terkait kemasyuran Kerajaan Bali Aga.
Melalui seorang pendeta istana (Pendeta Purohita) yang bernama Danghyang Asmaranata, Gajah Mada juga membicarakan kesaktian Kebo Iwa, salah satu pentolan punggawa Kerajaan Bali Aga.