Patih Gajah Mada menjawab ”Kewajiban seorang ksatria untuk memperluas wilayah kerajaannya, serta mempersatukan nusantara di bawah panji-panji Majapahit. Karena Patih Kebo Iwa merupakan batusandungan, jadi wajib untuk disingkirkan,” kata Gajah Mada.
Berhubung rasa malu untuk kembali ke Bali, maka Kebo Iwa berkata."Kewajibanmu mempersatukan nusantara di bawah Majapahit tidak akan saya halangi dan saya akan memberikan rahasia kematian saya,” kata Kebo Iwa.
Diam-diam Kebo Iwa mendukung rencana Gajah Mada yang akan mempersatukan nusantara. Karena itu, dalam pertempuran yang sudah lama sekali tersebut, Kebo Iwa memberitahukan kelemahannya pada Gajah Mada.
Namun Kebo Iwa juga sempat bersumpah. "Kematian saya terjadi jika saya dikubur dengan bubuk kapur. Tetapi karena Anda secara licik telah menipu saya, maka kelak negeri nusantara bentukkan Anda akan diperintah dan dijajah oleh orang orang yang berkulit putih, berhidung mancung, berambut pirang. Roh saya akan menyatu dengan orang-orang kulit putih tersebut hingga saya merasa puas," kata Kebo Iwa.
BACA JUGA:Penuh Siasat! inilah 4 Strategi Perang yang Dilakukan Padjajaran Melawan Majapahit
Gajah Mada yang mengetahui kelemahan Kebo Iwa ketika itu lansung menyerang. Di antar pasukan Majapahit ada yang menyiapkan bubuk kapur guna mengubur Kebo Iwa agar bisa mati.
Benar saja Kebo Iwa pun langsung meninggal. Sejak kematian Kebo Iwa, maka dimulailah penaklukan Kerajaan Bali Aga oleh Majapahit yang dipimping oleh Gajah Mada beserta para Arya dari Majapahit, seperti Adityawarman dan yang lainnya.
Dalam invasi tersebut, Raja Bali tewas terbunuh di dalam pertempuran dahsyat melawan Gajah Mada. Begitu pula Putra Mahkota yang masih kecil tewas ditangan Gajah Mada sehingga tidak ada pewaris tahta kerajaan Bali.
Akan tetapi, perlawanan rakyat Bali susah dihentikan karena semua rakyat Bali yang laki-laki mendaftar sebagai tentara untuk melawan Majapahit, tentara Bali seperti mati satu tumbuh seribu.
Gajah Mada terus berfikir menghentikan perlawanan rakyat Bali. Diputuskanlah untuk menangkap pemimpin pasukan Kerajaan Bali yang saat itu dipimpin oleh Ki Pasung Grigis agar perlawanan rakyat Bali dapat dihentikan.
Maka, Patih Gajah Mada kembali bersiasat meminta gencatan senjata. Majapahit lantas meminta berunding dengan Ki Pasung Grigis sebegai pimpinan.
Dalam perundingan tersebutlah Ki Pasung Grigis ditangkap dan dijadikan sandera kemudian dibawa ke Majapahit sehingga berhasil menguasai Kerajaan Bali.