BACA JUGA:Terkenal Sakti! Inilah Keris Kyai Sengkelat Milik Sunan Kalijaga Pada Masa Kerajaan Majapahit
Cerita petualangan Si Pahit Lidah ini berakhir setelah bertarung dengan Si Mata Empat.
Awal kisanya bermula saat Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat ini tidak mau saling mengalah.
Kedua orang ini sama sama ingin diakui sebagai orang yang paling sakti.
Padahal keduanya masih memiliki hubungan kekerabatan, Si Mata Empat merupakan adik ipar Si Pahit Lidah.
BACA JUGA:DAHSYAT! Inilah Kekuatan Kapal Jung Armada Militer Terkuat Se-Asia Tenggara Milik Majapahit
Si Pahit Lidah dikenal memiliki kutukan yang mujarab. Apapun yang dia ucapkan akan menjadi kenyataan.
Sedangkan Si Mata Empat seperti namanya dia memiliki sepasang mata di bagian belakang kepala.
Suatu hari Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat membuat kesepakatan untuk menggelar pertarungan di tepi Danau Ranau kawasan Banding Agung.
BACA JUGA:Kebenaran Pendekar Si Pahit Lidah Utusan Majapahit di Sumsel Masih Menjadi Misteri!
Cara mereka mengadu kesaktian bukan dengan berkelahi adu fisik, tapi keduanya sepakat untuk tidur menelungkup di bawah pohon aren.
Kemudian bergantian memotong buah aren, siapa yang tertimpa oleh buah aren yang dijatuhkan, maka akan dianggap kalah sakti.
Sebelum pertarungan dimulai, keduanya sepakat untuk mengumpulkan kesaktian masing masing.
Tak disangka, kesempatan tersebut dimanfaatkan Si Mata Empat dengan berbuat licik agar bisa unggul dari Si Pahit Lidah.
Setelah hari yang disepakati tiba, Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat bertemu di bawah pohon aren sesuai kesepakatan sebelumnya.