PAGARALAMPOS.COM - Ternyata ada 20 Strategi Perang yang lakukan Kerajaan padjadjaran selama berdiri dalam menahan serangan dari pihak luar yang ingin menaklukan kerajaanya.
Termasuk diantaranya yakni kerajaan Majapahit yang terkenal dengan kekuatan armada perangnya baik di Darat maupun di Laut.
Cara mengalahkan musuh dari atas, seperti cara meloncat atau menghadang.
Luwakmaturut, adalah startegi perang dengan cara g erakan untuk memburu musuh yang kabur dari lapangan pertempuran.
Pengejaran musuh harus sampai di tempat persembunyiannya, apakah di air, atau yang lari ke dalam hutan.
Kudangsumeka, yakni dengan c ara menggunakan pedang yang lebih kecil. Bila menyusup ke daerah musuh, prajurit harus mengetahui cara-cara menyembunyikan pedang/senjata itu agar tidak diketahui musuh.
Berikutnya strategi Babahbuhaya, yakni c ara menghimpun kekuatan prajurit pada saat pasukan tertekan dan terjepit musuh, seperti cara/upaya memulihkan mental, semangat, dan kekuatan prajurit.
Dilatihkan ke mana harus berlari, jangan sampai berlari ke daerah kekuatan musuh.
Cara bagaimana bila saat berlari ada musuh di depan, atau musuh yang terus mengejar, serta cara bagaimana memilih tempat perlindungan.
Bila terlihat aman, prajurit merundingkan upaya penyelamatan dan merencanakan penyerangan balik.
Lanjut Ngalinggamanik, yakni Prajurit yang sudah terlatih dipersenjatai dengan senjata rahasia, atau senjata keramat kerajaan, seperti tombak.
Lemahmrewasa, adalah dengan c ara berperang di hutan belantara atau di tempat-tempat yang rimbun, terutama ketika pasukan dalam keadaan terdesak dengan senjata pasukan yang sudah tidak mampu melayani kekuatan persenjataan musuh.
Semua potensi yang bisa digunakan sebagai senjata dimanfaatkan, seperti batu atau batang pohon.
Adipati, yakni Teknik untuk melatih prajurit yang akan dijadikan prajurit dengan kemampuan khusus.
Prebusakti, adalah s etiap prajurit dibekali latihan keahlian khusus seperti tenaga dalam agar senjata lebih berisi, lebih matih, punya kekuatan mengalahkan musuh secara luar biasa.
Satrategi Pakeprajurit, s ering kali raja menitahkan untuk tidak berperang.
terakhir strategi Tapaksawetrik, Cara-cara berperang di air.
Persenjataan yang digunakan dalam perang pada zaman itu pada umumnya sudah berupa senjata dari logam, apakah itu tombak ataupun pedang.
Itulah deskripsi dari setiap istilah strategi perang yang terdapat dalam naskah Sanghyang Siksakandang Karesian. [berbagai sumber: jayadewata]
Ternyata cukup banyak trategi yang digunakan Padjadjaran dalam menghadapi Majpahit dan berhasil membuat Majapahit gagal menaklukannya.
BACA JUGA:Bukti Majapahit Sebuah Kerajaan Besar, Mampu Kuasai 30 Wilayah Luas Ini, Temukan Faktanya Disini!
Apa yang dilakukan oleh Kerajaan Padjadjaran untuk menahan gempuran pasukan Majapahit, masih banyak yang belum membahasnya.
Minimnya informasi terkait sejumlah pertempuran yang terjadi antara majapahit dan Padjadjaran, membuat susahnya mengetahui strategi perang apa yang dipakai Padjajdjaran menahan serangan Majapahit.
Naskah Sanghyang Siksakandang Karesian hanya menyebutkan nama-nama strategi perang padjajdjaran yang diterapkan selama kerajaan ini berdiri paling tidak sampai abad ke-16.
BACA JUGA:Padjadjaran Nama kerajaan Yang Sampai Majapahit Runtuh Abad 16, Kerajaan Ini Tidak Juga Bisa Ditaklukan! Adapun strategi perang yang dipakai oleh Kerajaan Sunda-Galuh-Padjadjaran pada masanya, diantaranya yakni: 1. Makarabihwa. Cara mengalahkan musuh dengan tidak berperang. Mengalahkan musuh dari dalam musuh itu sendiri, dengan menggunakan kekuatan pengaruh. Praktik merusak kekuatan musuh dari dalam agar merasa kalah sebelum berperang. 2. Katrabihwa Posisi prajurit saat menyerang musuh, ada yang ditempatkan di atas, biasanya dengan menggunakan senjata panah, dan prajurit yang di bawah, biasanya menggunakan tombak dan berkuda.
BACA JUGA:Majapahit Runtuh Abad 16, Kerajaan Ini Tidak Juga Bisa Ditaklukan, Apa Strategi Perangnya?
3. Lisangbihwa Sebelum perang dimulai, Panglima Perang/Hulu Jurit mengumpulkan pasukan tempurnya agar seluruh prajurit berteguh hati menjadi pasukan yang berani dan bersemangat berperang untuk mengalahkan musuh walaupun kekuatan lebih kecil. 4. Singhabihwa Mengalahkan pertahanan musuh dengan cara menyusup. Para penyusup merupakan tim kecil yang jumlahnya hanya lima orang, terdiri atas ahli perang, ahli strategi, dan ahli memengaruhi musuh. Musuh terpengaruh oleh strategi yang kita lancarkan sehingga pada tahap ini musuh hancur oleh pikirannya sendiri. Waktunya sangat lama.
Baru 4 Strategi yang mimin ungkapkan dalam cerita ini, masih 16 startegi lagi akan dibahas di artikel berikutnya.
Namun demikian cerita mengenai penaklukan kerajaan Majapahit yang gagal ini, tetap menjadi cerita tersendiri dan menjadi bahasan para sejarahawan Indonesia.
Seperti yang diceritakan dalam sejarah meskipun kerajaan Majapahit sangat kuat dan berkuasa serta memiliki Armda Laut dan pasukan yang kuat