Di gunung salak, tepatnya desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, terdapat tradisi berumur ratusan tahun, Seren Taun, namanya.
Perayaan yang dilakukan di ketinggian 1.200 meter di sisi timur gunung salak ini ditandakan sebagai ungkapan syukur masyarakat adat Sunda atas hasil panen.
Ini merupakan tradisi menutup dan membuka tahun baru dalam kalender Jawa, biasanya pada Kamis Wage dan Jumat Kliwon.Sementara itu, ada beberapa pantangan yang tak boleh dilanggar saat Anda berada di gunung salak.
BACA JUGA:Ini 3 Misteri Gunung Salak yang Penuh Kisah Horor, Ada Harta Karunnya Juga!
Anda dilarang memetik bunga anggrek dengan sembarangan.
Selain itu, Anda juga dilarang menyebut buah salak karena bertolak belakang dengan nama salak yang diambil dari bahasa Sansekerta 'salaka' yang berarti perak. Sehingga gunung salak mempunyai arti 'gunung perak'.
4. Gunung berapi aktif di Jawa Barat
Terdapat sejumlah kawah aktif, seperti kawah Ratu, Cikuluwung Putri, dan kawah Hirup yang merupakan bagian dari Kawah Ratu.
Sejak 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan. Letusan terakhir terjadi pada 1938, berupa erupsi freatik di Kawah Cikuluwung Putri.
BACA JUGA:Perlu Diketahui! Mengungkap 4 Misteri Tentang Tempat Angker di Gunung Lawu
5. Jalur pendakian yang sulit
Meski termasuk sebagai gunung rendah, tapi tingkat kesulitan daki cukup tinggi, baik karena karakteristik vegetasi maupun medannya. Inilah yang membuat para pendaki merasa tertantang. Adapun jalur pendakiannya terbilang cukup banyak.
Jalur yang paling ramai adalah melalui Curug Nangka, dari sisi utara gunung.
Melalui jalur ini, orang akan sampai pada puncak Salak II. Jalur lain lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, dekat Gunung Bunder. Sementara itu, puncak yang paling sering didaki adalah
Puncak Salak II dan Salak I.
6. Rawan bagi penerbangan