PAGARALAMPOS.COM - Legenda sepak bola dunia Roberto Carlos, Giorgos Karagounis, Juan Sebastian Veron dan Eric Abidal terlibat adu taktik saat memimpin pertandingan di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Kamis (1/6/2023).
Serangkaian kegiatan kerjasama antara PSSI dan Bank BRI bertajuk “BRIMO: Garuda Masa Depan mencapai puncaknya dengan tiga Legenda menjadi pelatih.
Sementara itu, Marco Materazzi yang datang lebih awal dan mengikuti agenda BRIMO tidak terlihat di Stadion Madya Senayan. Legenda dunia berseragam merah itu hanya terlihat oleh Roberto Carlos, Eric Abidal, Giorgos Karagounis, dan Juan Sebastian Veron.
Taktik keempatnya menghadapi dan memotivasi 50 pemain muda yang mengikuti kompetisi. Turnamen trofi mini ini dimulai pada pukul 7:30 pagi. WIB dimana pertandingan pertama adalah tim putih melawan tim kuning.
BACA JUGA:Catat! Inilah Persiapan Sebelum Melakukan Meraton, Nomor 10 Sangat Wajib!
Tim putih terdiri dari beberapa pemain internasional U-16 Indonesia dan talenta muda terpilih di bawah usia 16 tahun. Tim putih diikuti oleh pelatih lokal dan Eric Abidal, yang memberikan instruksi kepada para pemain di pinggir lapangan.
The Yellows memiliki Figo Dennis internasional dan talenta muda lainnya dan dikelola oleh Giorgos Karagounis. Taktik keempatnya menghadapi dan memotivasi 50 pemain muda yang mengikuti kompetisi. Turnamen trofi mini ini dimulai pada pukul 7:30 pagi. WIB dimana pertandingan pertama adalah tim putih melawan tim kuning.
Tim putih terdiri dari beberapa pemain internasional U-16 Indonesia dan talenta muda terpilih di bawah usia 16 tahun. Tim putih diikuti oleh pelatih lokal dan Eric Abidal, yang memberikan instruksi kepada para pemain di pinggir lapangan.
Dalam adu taktik antara kedua legenda ini, tim putih mengalahkan tim kuning 1-0. Setelah pertandingan antara tim putih dan tim kuning, pertandingan selanjutnya adalah antara tim merah marun dan tim biru. Pertarungan taktis antara dua legenda kembali diperlihatkan, kali ini antara Roberto Carlos dan Juan Sebastian Veron.
BACA JUGA:Dibalik Misteri Makam Gunung Lawu, Terdapat Nilai Spiritual yang Belum Banyak Diketahui
Tim Marono terdiri dari pemain internasional Indonesia U-16 yaitu Nabil Ashura dan pemain lainnya. Sementara di tim biru ada Habil Abdillah Yafi Prasasti Akbar yang bermain keras bersama talenta muda lainnya.
Laga kedua ini bisa dibilang cukup seru karena baik tim Biru maupun Maroon bermain cukup baik dan silih berganti menyerang. Namun, pertarungan taktis ini baru terbayar setelah akhir pertandingan. Jadi permainan baru saja berakhir 0:0.
Pertandingan ini bukan hanya pertarungan taktis antar legenda. Namun diharapkan belasan unggulan teratas ini juga akan belajar banyak dari legenda tersebut
Karena merekalah yang akan menjadi pemain masa depan Timnas Indonesia di masa depan. Empat legenda dunia berbagi cerita dan pengalaman diharapkan dapat memotivasi mereka untuk mewujudkan impian mereka - menjadi pesepakbola profesional.
Tak hanya dirinya, legenda timnas Indonesia Bima Sakti yang melatih timnas U-16 Indonesia juga menyaksikan pertandingan tersebut dari pinggir lapangan.