BACA JUGA:Ternyata Ini 5 Model Rambut Pixie Cut Yang Cocok Untuk Wajah Oval!
Di dalam Tembo Lebong terdapat cerita singkat mengenai seorang puteri yang bernama Puteri Senggang. Puteri Senggang adalah anak dari Rajo Megat, yang memiliki dua orang anak yakni Rajo Mawang dan Puteri Senggang.
Dalam tembo tersebut kisah mengenai Rajo Mawang terus berlanjut, sedangkan kisah Puteri Senggang terputus begitu saja. Hanya saja ada disebutkan bahwa Puteri Senggang terbuang dari keluarga Rajo Mawang.
Apabila kita simak cerita tentang kelahiran Serunting Sakti, diduga ada hubungannya dengan kisah Puteri Senggang ini dan ada kemungkinan bahwa Puteri Senggang inilah yang disebut oleh orang Serawai dengan nama Puteri Tenggang.
Dikisahkan bahwa Puyang Kepala Jurai yang sangat sakti jatuh cinta kepada Puteri Tenggang, tapi cintanya ditolak. Namun berkat kesaktiannya, Puyang Kepala Jurai dapat melakukan hubungan seksual dengan puteri Tenggang, tanpa disadari oleh puteri itu sendiri.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Model Rambut Pendek Terkeren, Pixie Hair Aja Lewat!
Akibat dari perbuatan ini Puteri Tenggang menjadi hamil. Setelah Puteri Tenggang melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Puteri Tolak Merindu barulah terjadi pernikahan antara Putri Tenggang dengan Puyang Kepala Jurai, itupun dilakukan setelah Puteri Tolak Merindu dapat berjalan dan bertutur kata.
Setelah pernikahan tersebut, keluarga Puyang Kepala Jurai belum lagi memperoleh anak untuk jangka waktu yang lama. Kemudian Puyang Kepala Jurai mengangkat tujuh orang anak, yaitu: Semidang Tungau, Semidang Merigo, Semidang Resam, Semidang Pangi, Semidang Babat, Semidang Gumay, dan Semidang Semitul.
Misteri Si Pahit Lidah
Dalam versi dari Suku Serawai (Semidang Alas Bengkulu Selatan), Si Pahit Lidah berasal dari jazirah Arab, yang mendapat tugas dari Batara Majapahit untuk menjadi Duta Majapahit di Negeri Bengkulu.
Di Bengkulu untuk mempermudah tugasnya, Si Pahit Lidah kemudian menikah dengan puteri Raja Serawai.
BACA JUGA:Wow! Selain Pixie Hair Cut, Nih 6 Gaya Potongan Rambut Yang Wajib Kamu Coba
Sementara dalam versi Suku Gumay Besemah, Si Pahit Lidah bernama Pangeran Sukemilung, anak dari Ratu Radje Mude (Ratu Kebuyutan) penguasa terakhir Bukit Siguntang.
Dalam versi ini Si Pahit Lidah diceritakan keturunan ke-9 dari Diwe Gumai.
Kisah Diwe Gumai di Bukit Siguntang ini, mirip dengan kisah Legenda Palembang, yang berkisah tentang Raja Sulan (Diwe Gumai), yang berputera Raja Mufti (Ratu Iskandar Alam) dan Raja Alim (Ratu Selibar Alam).
Dimana kemudian anak keturunan Raja Alim (Ratu Selibar Alam) hijrah ke pedalaman membangun Kerajaan Pagar Ruyung.