Selama perantauannya, Si Pahit Lidah tetap dengan metode dakwahnya yang tegas, yang sering membuat banyak pihak tidak bisa membantah argumennya. Di akhir perjalanannya, ia diangkat sebagai Wali Negeri Jambi.
BACA JUGA:Wisata Memanjakan Lidah di Payakumbuh, Ada Kuliner Minang Yang Bikin Ngiler
BACA JUGA:Ini 4 Wisata Memanjakan Mata Di Majalengka, Yuk Simak Infonya Disini!
Di Jambi, ia dikenal sebagai Dewa Sekerabah, seperti tertulis dalam Undang-Undang Piagam dan Kisah Negeri Jambi.
Setelah wafat, kepemimpinan di Negeri Jambi dilanjutkan oleh Tun Telanai, yang merupakan utusan Sultan Mansyur Syah dari Malaka (memerintah 1458-1477).