PAGARALAMPOS.COM - Indonesia merupakan salah satu negeri yang memiliki kekayaan yang melimpah.
Kekayaan tersebut tidak hanya sebatas mengacu dari hasil alamnya saja, tetapi juga ragam suku, bahasa, agama, kepercayaan, dan adat istiadat.
Untuk kekayaan suku bangsa, Indonesia memiliki ratusan nama suku, bahkan ribuan apabila dirinci hingga subsukunya.
Setiap suku memiliki adat dan norma yang berbeda-beda.
BACA JUGA:Masyaallah! Kisah Orang Terakhir Masuk Surga, Saat Masuk Ternyata Malah Heran Melihat Kondisi Surga
Pun demikian, keberagaman tersebut tidak membuat keutuhan bangsa terpecah-pecah.
Sebaliknya, keberagaman menyatu untuk mencapai tujuan masyarakat yang adil dan makmur.
Data suku di Indonesia sendiri pertama kali dihasilkan melalui Sensus Penduduk (SP) 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda.
Namun, pengumpulan data ini sempat terhenti pada masa Orde Baru disebabkan adanya political taboo yang memandang bahwa pembahasan suku adalah upaya yang dapat mengancam keutuhan bangsa.
BACA JUGA:Antisipasi Anak Mabuk Perjalanan, ini Dia 7 Tips Cegah dan Tangani Mabuk perjalanan Pada Anak
Barulah 70 tahun kemudian, data suku tersebut mulai dikumpulkan kembali pada masa Reformasi oleh BPS melalui SP2000, yang dilanjutkan dengan SP2010.
1. Suku Bagelen
Suku di Pulau Jawa yang pertama adalah Suku Bagelen. Orang Bagelen adalah salah satu subkelompok dari orang Jawa di daerah yang bernama Bagelen.
Pada 1830, daerah Bagelen menjadi keresidenan Bagelen, terdiri atas Afdeling Purworejo, Kebumen, dan Wonosobo.
Keresidenan ini berbatasan dengan Keresidenan Pekalongan di sebelah utara, Keresidenan Kedu dan Keresidenan Yogyakarta di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Keresidenan Banyumas dan Keresidenan Tegal di sebelah barat.