Holmes dibantu oleh teman sekamarnya, Dr. John Watson (Martin Freeman), yang baru saja kembali dari dinas militer di Afghanistan bersama Royal Army Medical Corps.
Meskipun Detektif Inspektur Greg Lestrade dari Kepolisian London (Rupert Graves) dan rekan-rekannya mencurigai Holmes pada awalnya, seiring waktu berjalan, kemampuannya yang luar biasa membuatnya diterima.
Dengan blog yang dibuat oleh Watson berisi mengenai petualangan pemecahan misteri mereka, Holmes menjadi selebritis dan para wartawan mewawancarainya mengenai kehidupan eksentriknya atau kasus-kasus yang ia tangani.
Baik orang-orang biasa maupun Pemerintah Inggris meminta pertolongannya.
BACA JUGA:Perspektif Pembangunan Sentra Budaya dan Seni Pagaralam
Meskipun serial ini menunjukkan bahwa ia berhadapan dengan berbagai tindak kejahatan dan tokoh kejahatannya, konflik Holmes dengan musuh besarnya, Jim Moriarty (Andrew Scott) muncul berulang-ulang.
Molly Hooper (Louise Brealey), seorang ahli patologi di Rumah Sakit St. Bart, beberapakali membantu Holmes dalam kasus-kasus yang ia tangani.
Peran yang lain dan sering muncul antara lain, Una Stubbs sebagai Mrs. Hudson, induk semang Holmes dan Watson, dan salahsatu pembuat serial Mark Gatiss sebagai kakak Sherlock, Mycroft.
BACA JUGA:Rumah Adat dan Budaya Suku Pasemah Penuh Falsafah
Produksi-Konsep dan perkembangan: Steven Moffat dan Mark Gatiss, adalah penggemar dari Sherlock Holmes dengan pengalaman mengadaptasi sastra era Victoria untuk ditampilkan dalam televisi, membuat konsep yang berbeda dalam cerita Sherlock.
Moffat sebelumnya pernah mengadaptasi Strange Case of Dr Jekyll and Mr Hyde menjadi serial Jekyll yang tayang pada 2007, sedangkan Gatiss pernah menulis skenario Doctor Who episode ‘The Unquiet Dead’ yang diadaptasi dari karya Charles Dickens.*