JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Dalam era globalisasi dan perdagangan internasional, produk ekspor import dituntut dan mendapat pengakuan dunia telah memenuhi standar persyaratan.
Untuk itu, menjadi tantangan Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui Deputi Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) untuk memastikan bahwa kegiatan pengukuran yang dilakukan di Indonesia tertelusur ke Sistem Satuan Internasional (SI).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BSN, Kukuh S. Achmad dalam menyambut peringatan Hari Metrologi Dunia, bahwa SNSU BSN bertujuan untuk mengelola standar ukuran dan memastikan pengukuran yang dilakukan di Indonesia tertelusur ke SI.
"Sejalan dengan tema Hari Metrologi Dunia tahun ini, perlu kita ketahui bahwa metrologi yang terkait dengan pangan bukan hanya untuk besaran fisika, namun juga kimia dan biologi," ujar Kukuh di Jakarta, Jumat (19/5/2023).
BACA JUGA:BSN Gelar SNI Award, Yuk Lihat Ada 12 Kategori Pesertanya
Dia juga menyebutkan, jika kuantitas pangan biasanya diukur berdasarkan massa atau volume, sedangkan kualitas pangan biasanya diukur berdasarkan komposisi kimia dan biologi.
Yang tidak kalah pentingnya adalah suhu dan kelembapan pada saat penyimpanan dan distribusi.
"Semuanya ini memerlukan berbagai alat ukur dan teknik pengukuran," imbuh dia.
Setiap tanggal 20 Mei, seluruh dunia memperingati Hari Metrologi Dunia, yang ditandai dengan penandatanganan Konvensi Meter pada tanggal 20 Mei 1875 oleh perwakilan dari tujuh belas negara.
BACA JUGA:Greenbean Jagad Raye Miliki SNI Perdana di Sumsel
BACA JUGA:Membuahkan Hasil, Putra Abadi Resmi Kantongi Sertifikasi SNI
Konvensi tersebut menetapkan kerangka kerja global dalam ilmu pengukuran dan aplikasinya di dunia industri, komersial, dan sosial.
Tema Hari Metrologi Dunia tahun 2023 – Pengukuran Mendukung Sistem Pangan Global – juga menjadi fokus layanan SNSU BSN.
Ditambahkan Deputi SNSU BSN, Y. Kristianto Widiwardono, dia menyatakan bahwa SNSU BSN saat ini tengah fokus pada pengembangan ketertelusuran pengukuran yang berhubungan dengan bidang pangan.