BACA JUGA:Tradisi 'Nyemantung' Suku Besemah di Sumatera Selatan, Cara PDKT Nenek Moyang
Biasanya, dalam penampilan seni bela diri Kuntau diperagakan oleh beberapa orang yang membawakan jenis gerakan yang berbeda-beda.
Selain itu, saat tampil Kuntau biasanya akan diiringi oleh alat musik berupa gendang. Gendang yang ditabuh akan memiliki irama berbeda-beda sesuai dengan jenis tarian yang dibawakan oleh sang penari.
Masyarakat suku Besemah meyakini bahwa seni bela diri kuntau, erat kaitannya dengan kesaktian para nenek moyang terdahulunya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Walaupun berbentuk tarian, Kesenian ini rupanya memiliki makna disetiap gerakannya. Bahkan dari satu langkah dari tariannya saja akan mampu menumbangkan bahkan melumpuhkan lawan hingga tak berkutik.
BACA JUGA:4 Senjata Khas Sumatera Selatan, Salah satunya Ada Kudok Suku Pasemah!
Tidak Sembarang Orang Bisa Ikut Dalam Latihannya.
Walau berbentuk kesenian, kabarnya tidak semua orang bisa ikut untuk mempelajari beladiri yang satu ini.
Diyakini bahwa orang-orang yang bisa tergabung dalam kesenian ini adalah orang yang memiliki keyakinan tinggi terhadap tuhannya, serta memiliki kepribadian yang tidak sombong dan mampu menjauhi maksiat.
Bahkan disebutkan oleh sesepuh setempat, walaupun orang tersebut sangat ambisi untuk mengikuti latihan bela diri ini. Jika orang tersebut melanggar aturan yang telah ditetapkan agama, maka dengan sendirinya orang tersebut akan timbul rasa tidak nyaman saat berlatih.
Dalam latihannya, kesenian yang satu ini sangat menjunjung tinggi aturan yang ada di dalam Al-Qur'an. Karena, suku Besemah sendiri merupakan mayoritas pemeluk agama Islam.
Nah itulah sekilas tentang seni bela diri yang dimiliki oleh suku besemah. Dari sini, kita dapat memetik hikmah bahwa apapun tradisinya, bagaimanapun prosesnya, kita harus tetap berpegang teguh terhadap aturan yang di telah ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga artikel ini dapat membantu teman-teman untuk menambah wawasan mengenai suku Besemah. Tetap lestarikan tradisi yang telah diwariskan kepada kita sebagai genarasi penerus supaya tidak tergerus oleh zaman.