Sedangkan nama Nino dalam bahasa Ibrani berarti Sang Pencipta.
Seperti diolah dari berbagai sumber, EL Nino atau Anak Tuhan , kala itu menimbulkan terjangan arus panas. Para nelayan di Equador kesulitan mendapatkan ikan.
Jumlah ikan di lautan menurun drastis, karena ada perubahan iklim dan terjadi kemarau panjang.
BACA JUGA:Terharu Banget! Sepasang Lansia Ini Nekad Jalan Kaki Di Jalan Tol Cisumdawu Demi Jenguk Cucu
Penyebabnya adalah Samudera Pasifik bagian tengah terjadi pemanasan suhu muka laut (SML).
Adanya potensi pertumbuhan awan yang berada di Samudera Pasifik tengah serta mengurangi curah hujan. Tingkat kelembaban atmosfer pun tinggi.
Tekanan rata rata suhu air laut Samudera Pasifik naik. Kenaikan suhu muka laut sebanyak 0,5 derajat celcius dan jika terjadi muncul hubungan antara samudera dan atmosfer secara masif yang menghasilkan suhu lebih hangat.
BACA JUGA:Mau Berkendara Nyaman! Ini 4 Ban Motor Terbaik Yang Wajib Kamu Coba
Bagi negara di Asia, dan Indonesua khususnya, fenomena ini memicu kemarau 2023 lebih panjang, kekeringan parah di seluruh wilayah Indonesia.
Malah sejak April, negara India telah terkena gelombang panas, suhu udara memanas dan menyengat telah menelan korban puluhan jiwa di India.
Gejala gangguan iklim global menyebabkan musim kemarau dan membuat rendahnya intensitas curah hujan.
BACA JUGA:Mau Tampil Keren dan Beda Tapi Tetap Modern? 7 Inspirasi Potongan Rambut Ini Bisa Kamu Coba
Itulah yang akan dialami Indonesia dan kemunculan El Nino sudah terasa sejak April. Puncaknya El Nino Agustus 2023.
Untuk diketahui kondisi terparah pernah dialami Indonesia tahun 2015 efek EL Nino.
Cuaca panas terik, kekeringan parah dan kebakaran hutan tak terkendali. Diprediksi Indonesia akan mengalami musim kemarau 2023 lebih panjang.
BACA JUGA:Papua Kalang Kabut! Satu Persatu Tokoh Cabut Dukungan ke Panglima KKB, Ada Apa?