5 Tradisi Lebaran yang Masih Terjaga Kelestariannya di Indonesia

Kamis 20-04-2023,02:35 WIB
Reporter : Elis
Editor : Elis

PAGARALAMPOS.COM - Setelah berpuasa selama 30 hari lamanya, umat Muslim di seluruh dunia bersiap untuk menyambut datangnya hari kemenangan. 

Seperti yang kita ketahui pada umumnya, sebagian besar masyarakat Indonesia menyambut Lebaran dengan tradisi yang serupa mulai dari mudik, silaturahmi, berziarah, serta tak lupa menyajikan ketupat dan opor ayam sebagai menu spesial.

Tak hanya itu saja, keberagaman adat istiadat dan budaya di Indonesia  juga melahirkan tradisi unik dari berbagai daerah saat menyambut lebaran.

Mulai dari tradisi Grebeg Syawal hingga Perang Topat alias perang ketupat, yang melambangkan rasa syukur serta kerukunan umat beragama. 

Berikut 5 tradisi unik Lebaran di Indonesia 

BACA JUGA:5 Destinasi Wisata yang Populer di Purwodadi

1. Mudik

Tradisi mudik yang satu ini sudah sangat umum dan pasti banyak dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Pasti Anda juga pernah melakukan perjalanan mudik, bukan? Khususnya bagi mereka yang merantau, tidak boleh melewatkan tradisi ini karena momen yang Fitri ini menjadi kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara tercinta. 

Pemerintah bahkan memberikan fasilitas mudik gratis setiap tahunnya dengan menggunakan transportasi kereta api dan bus untuk memastikan kesuksesan perjalanan mudik dengan ketentuan yang berlaku.

2. Takbiran

Bagi umat Islam di Indonesia, takbiran sudah menjadi hal yang tidak asing lagi. Takbiran menjadi simbol kemenangan umat Islam setelah menjalankan puasa ramadan selama satu bulan. Biasanya, takbiran dilakukan pada malam hari sebelum Hari Raya Idul Fitri dan dimulai setelah sholat isya. Terdapat berbagai cara untuk meramaikan takbiran, seperti takbir keliling menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Merk Sepatu Pria Terkenal, Serta Cara Merawatnya

3. Grebeg Syawal – Yogyakarta

Tradisi lebaran yang terakhir datang dari kota Istimewa yaitu Yogyakarta. Tradisi ini merupakan turun temurun dari nenek moyang dan hingga kini masih terus dilestarikan dan dirayakan. Grebeg Syawal  merupakan tradisi di mana masyarakat Jogja akan membawa 'gunungan' untuk diarak dan dibagikan kepada warga. 

Gunungan merupakan hasil berkah bumi yang nantinya akan diarak dari Pagelaran kota Yogyakarta hingga ke Masjid Agung Kauman. Di masjid Agung di Kauman ini gunungan akan didoakan oleh Kyai dan Ulama besar agar mendapatkan kesehatan, kesejahteraan, hingga kebahagiaan dunia akhirat. Biasanya tradisi ini dimulai sekitar pukul 10.00 WIB selesai sholat idul Fitri. 

Kategori :