- Sulit hamil
2. Efek dari perimenopause
Perimenopause merupakan fase peralihan yang dialami wanita ketika akan memasuki masa menopause. Perimenopause dapat terjadi 10 tahun sebelum masa menopause, yaitu pada kisaran usia 40-an atau 50-an.
Selama perimenopause, kadar estrogen akan naik dan turun. Kondisi ini bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur, sehingga memicu keluarnya flek cokelat setelah haid.
Selain itu, perimenopause juga ditandai dengan gejala lain seperti, hot flashes, susah tidur, vagina kering, penurunan gairah seks, dan perubahan suasana hati.
3. Infeksi menular seksual
Munculnya flek cokelat setelah haid juga dapat dipicu oleh infeksi menular seksual (IMS), seperti sifilis, klamidia, dan gonore. Namun, jika disebabkan oleh IMS, penderitanya juga akan mengeluhkan gejala lain, seperti:
BACA JUGA:5 Spot Wisata Dengan View Keren Di Bima NTB
- Vagina gatal dan kemerahan
- Adanya luka, benjolan, atau lepuhan di vagina
- Sakit atau sensasi seperti terbakar saat buang air kecil
- Sakit saat berhubungan intim atau dispareunia
4. Sisa darah haid
Flek cokelat yang keluar setelah haid biasanya merupakan sisa darah yang terlambat dikeluarkan. Sebelum keluar dari vagina, darah haid mungkin sudah berada di leher rahim atau serviks dan teroksidasi, sehingga warnanya berubah menjadi kecokelatan atau terlihat lebih gelap dari darah haid biasa.
BACA JUGA:Wajib Masuk Wishlist Traveling-mu, Wisata Maluku Jadi Pilihan Terbaik untuk Berlibur
Beberapa wanita bisa saja mengalaminya pada 1–2 hari setelah haid selesai. Sebagian lainnya merasakan flek cokelat ini hilang dan timbul selama 1 minggu setelah masa haid berakhir.