Mendaki 'The Nymph of Mountain' atawa Gunung Bidadari

Selasa 28-03-2023,17:04 WIB
Reporter : BV
Editor : BV

Disarankan untuk tidak berlama-lama di lokasi rawan tersebut.

Istirahat seperlunya saja, sebab dikhawatirkan dapat tersambar petir. 

Ditambah kemiringan tebing pendakian yang bervariasi terjalnya dan tentu saja sangat menguras tenaga. 

Setelah melewati ‘sebuah makam’ puncak pertama segera dicapai. Puncak Dempo di ketinggian 3159 mdpl. Sisinya landai berupa daerah datar yang mematahkan kesinambungan lereng, berbentuk kerucut tajam yang langsung mengarah ke bibir tebing. 

BACA JUGA:Wajib Dikunjungi! Ini 10 Tempat Wisata di Sarolangun Terbaru dan Paling Hits

Di bawah puncak itu terbentang prairi Lembah Panjang Umur seluas lebih kurang seribu meterpersegi. 

Di hadapan padang rumput yang luas berdiri kukuh puncak Merapi, 3174 mdpl, titik triangulasi kedua di Sumatera.

Di sana terletak juga ‘kandang’ seismometer, alat pendeteksi kegempaan milik PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi), lalu turun dari puncak Dempo ke bibir tebing. Lalu turun dari puncak Dempo ke bibir tebing. 

Dari turunan itu para pendaki gunung tinggal menyisakan mimpi kecil petualangan. 

Boleh saja memetik ruas daun pada semak-semak peoni agar bertambah panjang umur. 

BACA JUGA:Selain Borobudur, 6 Destinasi Wisata Candi di Indonesia ini Wajib Kamu Kunjungi  

Prairi itu, sementara mengapit dua puncak, juga dibelah oleh aliran air tanah yang bergerak di bawah pengaruh gaya tarik bumi (gravitational water on base flow) yang mengalir sampai jauh ke sungai Janang, dan sungai Ular di kaki gunung. 

Para Pendaki dapat menginap dan bermalam di plateau ini, Lembah Panjang Umur. 

Padang rumput itu belum memiliki equipment mountaineering, sehingga kalau badai datang benar-benar tidak ada tempat berlindung. 

BACA JUGA:10 Destinasi Wisata di Kabupaten Merangin Terbaru  

Di luar rasa khawatir dan cuaca dingin menggigit, Dempo memang tepat dijuluki The Nymph of Mountain.

Kategori :