Bahkan saat dilakukan adegan di siang hari pun tempatnya pasti terlihat gelap, sehingga sangat mendukung untuk membangun kesan misterius dan menegangkan.
Contohnya saja perhatikan adegan pembukanya. Film ini sudah dibuka dengan adegan kejar-kejaran yang dilakukan di malam hari.
Bahkan pelarian Langdon dan Sophie pun banyak dilakukan saat gelap.
Saat tiba di sebuah gedung saat siang hari, bangunan di dalamnya tak banyak memiliki cahaya.
BACA JUGA:Sanggar – Budayawan Ujung Tombak Pengenalan Budaya dan Sejarah
Misteri yang Terlalu Cepat Terselesaikan: Film ini menyuguhkan banyak teka-teki dan juga kode-kode rahasia.
Ini tentunya mengasyikkan untuk ditonton. Sayangnya, ketegangan tiap teka-teki atau misteri itu tak bertahan lama karena akan langsung terungkap atau terselesaikan.
Bisa saja unsur kemisteriusannya dipertahankan agak lama selama mereka dalam pengejaran.
Mungkin agak susah untuk bisa mengadaptasi cerita buku yang tebal tersebut ke dalam film yang hanya 2 jam setengah itu.
BACA JUGA:Dukung Literasi, Dorong Budaya Gemar Membaca di Lingkungan Masyarakat
Meski agak kecewa karena hal tersebut, film ini seperti memberikan informasi versi lain dari versi yang sudah banyak diketahui sebelumnya namun tidak memprovokasi.
Tidak Ada Karakter yang Menonjol: Film ini tidak memiliki karakter yang menonjol, meski di awal kehadiran Silas dan Fache sepertinya terlihat menjanjikan sebagai karakter yang menakutkan.
Namun selama film berlangsung, mereka ternyata tak semengerikan seperti gambaran di awal.
Andai saja tokoh Silas dan Fache dibuat lebih sangar lagi, unsur thriller dan misteri dari film ini akan sangat terasa sekali, apalagi jika ditambahkan visual yang gelap dalam film ini.
BACA JUGA:Tingkatkan Ketahanan dan Ketribusi Budaya Indonesia
Tokoh Langdon dan Sophie pun kurang greget, boleh dibilang biasa saja, meski mereka tokoh utama dalam film ini.