BACA JUGA:Tingkatkan Ketahanan dan Ketribusi Budaya Indonesia
Manajer bank yang ternyata bernama André Vernet tersebut memiliki niat lain.
Dia sudah menunggu bertahun-tahun untuk kedatangan orang yang akan membuka brangkas milik Saunière karena dia ingin memiliki isinya.
Vernet mengancam Langdon dan Sophie untuk memberikan barang yang mereka bawa.
Untungnya berkat kecerdikan Langdon, keduanya bisa melarikan diri.
BACA JUGA:Suguhkan Keindahan Alam, Budaya dan Kearifan Lokal Pagaralam
Setelah sukses mengelabui polisi, keduanya akhirnya bersembunyi di taman sesaat dan kemudian menuju rumah teman Langdon, yang bernama Sir Leigh Teabing. Dia adalah seorang ahli Cawan Suci.
Keberadaan Langdon dan Sophie di rumah Teabing berhasil diendus polisi dan juga Silas.
Baik polisi dan Silas langsung bergegas menuju rumah Teabing.
Di rumah besar milik Teabing tersebut, pria asal Inggris itu menceritakan Cawan Suci lain yang menyebutkan bahwa Cawan Suci itu bukanlah sebuah gelas, melainkan seorang perempuan.
Yaitu Maria Magdalena yang menurut versinya adalah istri dari Yesus Kristus dan bukan seorang pelacur.
BACA JUGA:Rumah Baghi Diusulkan jadi Warisan Budaya
Menurut pendapat Teabing, ketika Yesus mengalami penyaliban, Maria Magdalena sedang hamil.
Maria Magdalena kemudian dilarikan ke tempat yang aman untuk melindungi keturunan Yesus yang akan lahir.
Fakta ini berusaha dihilangkan oleh pihak gereja dengan menghabisi para biarawan Sion yang menjaga penerus Yesus tersebut.
Demi menjaga kredibilitas Vatikan, Opus Dei, yang dalam film ini digambarkan sebagai organisasi rahasia, berusaha untuk menghancurkan Cawan Suci tersebut.