LAHAT,PAGARALAMPOS.COM - Kabupaten Lahat banyak situs megalitik, salah satunya di Desa Air Puar Kecamatan Mulak Ulu.
Batu besar peninggalan masa megalitik yang terdapat di bawah Bukit Barisan itu ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh H.W.Vonk seorang Controleur Tanah Pasemah pada tahun 1934 seperti tertulis dalam bukunya yang berjudul “ De Batoe Tatahan Bij Air Poear”.
“Di tahun 2016 tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi datang ke batu ini dan melakukan pendataan dan pendokumentasian.
Agus Sudaryadi dari tim BPCB Jambi menghubungi saya dalam kunjungan ini tetapi karena saya posisi sedang ada kegiatan di Jakarta sehingga saya tidak bisa ikut. Akan tetapi setelah saya pulang dari Jakarta saya bersama tim Panoramic of Lahat dan keluarga saya (istri dan anak-anak) langsung menuju situs yang telah dikunjungi tim BPCB Jambi,” kata Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat, Mario Andramartik.
BACA JUGA:7 Tempat Wisata di Lahat yang unik dan instagramable
Kemudian tahun 2017 tim Panoramic of Lahat juga datang lagi ke situs megalitik ini.
“Kami mendampingi Tri Wurjani seorang peneliti dari Pusat Arkeologi Nasional dan tahun 2021 ini datang lagi peneliti dari Pusat Arkeologi Nasional Harry Octavianus Sofian,S.S,M.Sc yang didampingi oleh Wahyu Rizky Andhifani,S.S,M.M, Riri Fahlen S.Sos, Bambang Aprianto, SH,M.M, Mario Andramartik dan Taufik Hidayat,” katanya.
Seonggok batu yang berada di kebun kopi di tepi sungai Puar mungkin menurut masyarakat desa atau masyarakat awan hanya batu biasa dan tak ada yang istimewa tetapi di batu ini telah tertatah sebuah cerita yang penuh makna dan misteri yang belum terpecahkan.
Batu yang disebut oleh H.W.Vonk sebagai Batu Tatahan merupakan sebuah batu yang dipahat/ditatah dan menggambarkan dua sosok manusia yang sedang berhadapan dengan memegang benda ditengahnya, benda ini menyerupai nekara juga digambarkan beberapa hewan di bawah nekara dan sosok manusia.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Tempat Bukber di Lahat
Posisi gambar tatahan pada posisi terbalik dimana bagian kedua kepala sosok manusia berada di bagian bawah dan kaki kedua sosok manusia berada di bagian atas. Jadi kita melihatnya dengan cara kepala kita diitundukkan ke bawah.
Posisi batu dan bentuk pahatan saat ini masih sama dengan posisi batu dan pahatan seperti pertama kali dipublikasi oleh H.W.Vonk pad tahun 1934. Belum ada vandalism seperti batu megalitik lainnya. Hal ini dikarenakan lokasi batu yang berada di kebun kopi dan tidak diketahui banyak orang.
Orang yang sering melihat batu ini hanya pemilik kebun. Penduduk Desa Air Puar saja jarang berkunjung bahkan ada yang belum pernah berkunjung apalagi masyarakat luar desa dan wisatawan nyaris belum ada yang berkunjung.
Untuk menuju Batu Tatahan Air Puar ini dari Kota Lahat menuju arah Kecamatan Kota Agung dan terus ke arah Semendo. Jarak tempuh dari Kota Lahat ke Desa Air Puar Kecamatan Mulak Ulu sekitar 50 km atau 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan roda dua atau roda empat dengan kondisi jalan aspal yang baik.
BACA JUGA:Jangan Ngaku Pecinta Ketinggian, Kalau Belum Mendaki Bukit Besar Lahat!