Penduduk asli atau pribumi Kota Palembang adalah Suku Melayu Palembang atau disebut juga Wong Palembang dalam Bahasa Melayu Palembang.
Namun warga dari luar Kota Palembang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Lampung, Musi, Pasemah, Lintang, Ogan, Lematang dan Semende.
Pendatang dari luar Sumatra Selatan atau bahkan luar pulau Sumatera kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan.
BACA JUGA:Mengenalkan Wisata dan Keramahan Warga Lewat East Java Journey 2023
Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Melayu Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari.
Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari etnis Jawa, Minangkabau, Melayu, Madura, Bugis, Sunda, Batak dan Banjar.
Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India.
Penduduk kota Palembang mayoritas menganut agama Islam.
BACA JUGA:5 Desa Wisata di NTB yang Bisa Kamu Kunjungi
Agama Islam umumnya dianut warga dari suku Melayu Palembang, Komering, Jawa, Minangkabau, Melayu, Sunda, dan sebagian orang Batak Angkola, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Bugis, Banjar, Tionghoa-Indonesia, India-Indonesia dan Arab-Indonesia.
Agama Kristen Protestan dan Katolik, umumnya dianut warga dari suku Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Karo, Nias, dan sebagian Batak Angkola, Jawa dan Tionghoa-Indonesia.
Sementara agama Buddha dan Konghucu umumnya dianut warga Tionghoa-Indonesia, kemudian agama Hindu umumnya dianut orang Bali dan India-Indonesia.*