JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Kementerian Agama (kemenag) bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi (kemkominfo) menggelar Literasi Digital.
Transformasi digital menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama di era Menag Yaqut Cholil Qoumas. Upaya akselerasi untuk mewujudkannya juga terus dilakukan, salah satunya menggelar Literasi Digital Sektor Pemerintahan secara daring.
Terobosan ini dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo). Materi yang disampaikan terdiri dari empat dimensi literasi digital, yakni budaya digital, etika digital, keamanan digital, dan kecakapan digital. Narasumber berasal dari Kemkominfo, Kemenag, dan praktisi teknologi informasi.
Giat ini terbagi dalam delapan sessi penyelenggaraan pada rentang empat hari, 28 Februari - 3 Maret 2023. Setiap sessi menargetkan 3.000 peserta sehingga diharapkan giat ini bisa menjangkau 24.000 guru dan penyuluh agama.
BACA JUGA:HUT Korpri ke-51, KORPRI Kemensos Gandeng PMI Kota Bekasi Gelar Kegiatan Donor Darah
“Mereka adalah garda terdepan dalam pembelajaran di masyarakat. Oleh karenanya, penyuluh dan tenaga pendidik harus melek literasi digital dengan berbagai tujuan,” ujarnya.
“Penyuluh dan tenaga pendidik harus paham literasi digital agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai zamannya, mengawal kerukunan umat beragama, memberikan pencerahan, mengawasi persebaran hoaks, dan mengedukasi Moderasi Beragama, khususnya dalam sektor literasi digital,” lanjutnya.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi, lanjut Nizar, penyuluh agama dapat mengedukasi lebih banyak orang melalui berbagai konten penyuluhan. “Penggunaan platform digital akan memperluas jangkauan, sehingga bukan hanya untuk kelompok binaannya saja, tapi dapat dilihat seluruh umat di dunia,” pesannya.
Nizar lalu mengungkapkan sejumlah alasan utama literasi digital wajib dipelajari. Pertama, untuk menata ASN pada kehidupan kerja dan kehidupan sosial.
“Tanpa transformasi digital, pekerjaan kita akan berjalan lambat. Dengan adanya digitalisasi, maka penyajian data menjadi lebih efektif dan efisien sehinga mudah dibawa kemana saja," urainya.
Kedua, dalam konteks peningkatan kapasitas ASN, literasi digital sangat relevan dengan kemajuan zaman. Selain itu, dapat meningkatkan nilai tambah individu serta organisasi.
“Kemenag akan belajar literasi digital dari Kominfo sebagai pembina teknologi informatika. Ini juga merupakan bentuk dukungan Kemenag atas program Satu Data Indonesia,” katanya.
Satu Data Indonesia tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan transformasi digital yang saat ini menuju Satu Data Kemenag. ASN Kemenag wajib mempelajari Literasi Digital yang akhirnya akan relevan dengan kemajuan zaman.
BACA JUGA:Dukung Perencanaan Pembangunan Berkualitas, Kemendagri Dorong Pemda Manfaatkan Data SIPD