Gagasan Bank Lumbung Pangan atau Balungan yang dilontarkan Damanik adalah program kegiatan mengumpulkan dan melakukan distribusi makanan berlebih kepada keluarga yang membutuhkan, khususnya keluarga berisiko stunting, sebagai upaya mengatasi kekurangan asupan makanan pada sebagian masyarakat dan pemenuhan gizi seimbang melalui sistem gotong royong dan dukungan multisektor.
Damanik mengatakan Program Balungan ini memiliki tujuan pertama, untuk meminimalkan ancaman kurang gizi masyarakat dengan memastikan ketersediaan makanan dimulai dari lingkup terkecil, di tingkat desa. Keduan, menjembatani antara kelebihan dan kekurangan makanan dimulai dari lingkup terkecil (antar keluarga).
Dalam Diskusi terungkap bahwa Kader di Desa Bugel telah melakukan pengumpulan sisa sayuran di pasar, dan juga mendapatkan bantuan dari tempat pelelangan ikan, namun tidak rutin dan belum terorganisir.
Sehingga diharapkan dengan adanya program Balungan ini sebagai wadah, kontribusi dari berbagai pihak bisa berkesinambungan dan lebih terorganisir. Dalam kesempatan yang sama, Lurah Desa Bugel Sunardi juga menyambut baik Balungan ini dan menyatakan siap mendukung.
Pada sambutan penutupan diskusi, Kepala Dinas Pemberdayaan dan Desa Pengendalian Penduduk dan KB Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Ariadi menyambut baik gagasan program Balungan.
“Sosialisasi terkait Balungan ini merupakan ilmu baru bagi kami, khususnya bagaimana jangan sampai bahan makanan atau makanan menjadi mubazir, namun bisa dimanfaatkan oleh banyak orang, dan siap mendukung konsep ini,” kata Ariadi.
Tampak hadir dalam Sosialisasi dan Focus Group Discussion ini ini Jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kulon Progo, Perwakilan BKKBN Provinsi DIY, perangkat Desa Bugel, Para Tokoh Agama dan Pengelola Masjid, Pengelola dan Pokja Kampung KB Desa Bugel, Kader TPK Stunting, serta PKB dan PLKB setempat.
Artikel ini telah tayang di laman bkkbn.go.id