YOGYAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong warga Kampung KB (Keluarga Berkualitas) di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk berinovasi memanfaatkan hasil pertanian dengan membentuk bank pangan (food bank).
Keberadaan bank pangan di desa-desa dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sehingga dapat menekan angka stunting.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Latbang) BKKBN Pusat Prof. drh. M. Rizal Martua Damanik, M.Rep.Sc, Ph. D ketika mengunjungi Center of Excellence Kampung KB Desa Bugel, Kamis 23 Februari 2023 lalu.
Rizal Damanik yang hadir di tempat itu dengan didampingi Kepala Pusat Pelatihan dan Kerja Sama Internasional BKKBN Ukik Kusuma Kurniawan, menyebutkan bank pangan itu sebagai Bank Lumbung Pangan atau disingkat Balungan.
BACA JUGA:Puskeu Polri Beri Penghargaan ke 64 Anggota
Rizal Damanik mengatakan salah satu inovasi yang bisa diterapkan warga desa adalah membentuk Bank Lumbung Pangan. Hal ini mengingat Indonesia adalah negara agraris namun belum mampu food management yang baik.
“Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil pertanian. Sayangnya banyak hasil pertanian yang terbuang sia-sia karena tidak memenuhi standar pasar, padahal dapat dikonsumsi dan bergizi.” kata Rizal Damanik.
Selanjutnya Damanik mengatakan pasar tradisional merupakan juga tempat dimana banyak sayur-mayur yang terbuang, misalnya karena sudah layu. Sedangkan restoran, hotel dan lain sebagainya merupakan kontributor banyaknya bahan makanan layak yang terbuang.
Sebagai negara pertanian yang belum begitu maju dalam produksi, penangananan dan pengolahan paska panen, serta distribusi dan konservasi hasil pertanian tanaman pangan maka Indonesia masih menghadapi masalah pokok berupa food loss dan food waste.
BACA JUGA:Kapolda Sulbar Ajak Masyarakat Lintas Suku Sukseskan Pemilu 2024
Dalam pertemuan di Balai Desa Kampung KB Desa Bugel tersebut, Rizal Damanik dan Ukik Kusuma Kurniawan diterima oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon Pprogo Drs. Ariadi, M.M dan Kepala Desa Bugel Sunardi. Sedangkan dari Perwakikan BKKBN DIY hadir Korbid Latbang Joehananti Chriswandari.
Menurut Rizal Damanik, food loss adalah hilangnya manfaat bahan makanan yang terjadi pada posisi awal dalam rantai pasokan, sebelum makanan mencapai konsumen. Food loss bisa terjadi saat proses cocok tanam, pasca panen, pemrosesan, atau transportasi.
Sedangkan food waste (sampah makanan) atau bisa disebut juga pemborosan makanan adalah hilangnya manfaat bahan pangan yang terjadi di ujung rantai pasokan atau sudah sampai kepada konsumen, baik konsumen langsung (rumah tangga) maupun para produsen/pengolah makanan.
Bagi warga Kampung Keluarga Berencana Desa Bugel yang sebagian besar warganya bergerak di bidang pertanian sebagai petani maupun pedagang dan pengolah bahan pangan, baik food loss maupun food waste merupakan ancaman yang seringkali tidak disadari.
BACA JUGA:Ditlantas Polda Jateng Persiapkan Jalur Mudik Lebaran 2023