JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Dalam rangka mencegah kekeringan yang diprediksi akan terjadi di musim kemarau pada Juni hingga September 2023 mendatang, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan menerapkan teknologi modifikasi cuaca pada akhir Februari 2023, Senin 20 Februari 2023.
"Karena kalau misalnya kita membasahi lahan gambut jutaan hektar, sehari dua hari tidak mungkin, seminggu dua minggu juga masih kurang, itu skalanya beberapa bulan. Sehingga mulai Maret atau bahkan Februari akhir bersiap segera melakukan modifikasi cuaca," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari rri.co.id, Senin 20 Februari 2023.
Kepala BMKG mengatakan, teknologi modifikasi cuaca menjadi solusi berbasis sains yang dilakukan untuk memaksa hujan turun. Hujan akan mengisi waduk-waduk, bendungan-bendungan dan lahan-lahan kering.
"Jadi kalau sudah masuk musim kemarau, yang diturunkan sudah ngga ada. Tapi saat masih musim hujan, itu sengaja kita turunkan hujan-hujan ini pada lokasi yang dikehendaki," ungkap Kepala BMKG.
Seperti diketahui, fenomena kekeringan yang terjadi akibat perubahan iklim semakin meluas ke berbagai negara di dunia. Masalah ini menjadi serius karena menimbulkan dampak, salah satunya pertanian yang menyediakan pangan bagi masyarakat.
Artikel ini telah tayang di laman polri.go.id : BMKG Sebut akan Terapkan Modifikasi Cuaca untuk Cegah Kekeringan