BANJARMASIN, PAGARALAMPOS.COM - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan menyebutkan jumlah kasus tengkes atau stunting di daerah setempat menurun dari 30 persen pada 2021 menjadi 24,6 persen atau 21.276 balita pada 2022.
Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional RI, mengapresiasi tingginya penurunan stunting di Kalimantan Selatan.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, usai menghadiri rapat kerja daerah yang diselenggarakan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, pada Rabu (15/2).
Bonivasius mengatakan, saat ini Kalimantan Selatan termasuk 12 Provinsi yang prioritas fokus utama sasaran stunting, berdasarkan data SSGI tahun 2021 lalu, angka stunting sebesar 30 persen, sekarang mengalami penurunan sebesar menjadi 24, 6 persen.
BACA JUGA:Leher Nyaris Putus, Warga Temukan Mayat Pria di Kubangan Kerbau Desa Riding OKI
Ini artinya terjadi penurunan sebesar 5,4 persen, ia menilai peran bapak asuh sangat besar dalam menurunkan kasus stunting di Kalsel, juga adanya dapur sehat atasi stunting.
“Program Dashat adalah dalam bentuk pemberdayaan masyarakat, untuk memenuhi gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting, terutama dari keluarga kurang mampu,” katanya
Hal senada juga disampaikan, Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili Asisten Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira. Ia menjelaskan, pencapaian penurunan stunting di Kalsel, merupakan upaya dan kerja keras, baik Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota hingga ke tingkat desa.
Bahkan dukungan kerjasama dan kolaborasi dengan Kementrian maupun lembaga non kementrian serta mitra kerja.
BACA JUGA:Pendaftar SNPDB Madrasah Aliyah Negeri capai 29 ribu
Asisten Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira
“BKKBN Kalsel harus terus gencar, menggelar sosialisasi rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting hingga ke tingkat desa,” pinta Fajar
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan Ramlan, mengatakan, pihaknya menggelar rapat kerja daerah, dengan Tema “Bergerak Meningkatkan Kolaborasi dan Sinergitas untuk Pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kalsel.
Hal itu dimaksudkan dalam rangka meningkatkan kolaborasi dan sinergitas, para pemangku kepentingan baik di tingkat provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota, serta para mitra dalam percepatan pencapaian Sasaran Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kalsel.
BACA JUGA:CJH Musim Haji 2023 Dapat Keringanan, Bipih Masih Normal