KARAWANG, PAGARALAMPOS.COM - Petani di Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan kelangkaan pupuk pada musim tanam. Kelangkaan itu disebut karena pengurangan kuota pupuk bersubsidi sebesar 50 persen.
Petani Karawang mulai memasuki musim tanam. Namun keberadaan pupuk subsidi di kawasan lumbung pangan tersebut mengalami kelangkaan.
Kepala Bidang Prasarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Entoh Hendra Permana mengungkapkan, kelangkaan itu terjadi akibat pengurangan kuota pupuk bersubsidi sebesar 50 persen dari jumlah semula.
Sementara kebutuhan pupuk di Karawang untuk urea 56.845 ton, NPK 31.876 ton, dan SP-36 sebanyak 25.064 ton.
BACA JUGA:Prediksi Manchester United vs Charlton United 8 Besar Carabo Cup 2023
Kondisi itu dikeluhkan petani di Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru, terkait kelangkaan pupuk subsidi ditengah musim tanam.
Para petani khawatir musim tanam awal tahun ini tidak maksimal dalam menentukan hasil panen dengan kondisi pupuk subsidi sekarang yang sulit didapatkan.
Petani di desa Pucung, mengadukan kondisi itu kepada Kepala Desa Pucung, Rahmat. Namun kepala desa pun keheranan akan subsidi pupuk yang belum tersalurkan.
"Kabar-kabarnya sih tanggal 7 kemarin udah turun ke distributor. Sedangkan sekarang harusnya sudah dipupuk," katanya kepada KBE melalui pesan singkat, Senin (9/1).
BACA JUGA:Cara Cek Penerima Bansos BPJS Ketenagakerjaan Rp. 600.000 pada 2023, Ini Syaratnya.
Dikatakan, jika keterlambatan pemberian pupuk subsidi membuat hasil panen nantinya tidak maksimal.
Dia pun menyinggung kepada distributor yang enggan fleksibilitas waktu tanam yang dibutuhkan para petani.
"Efeknya lambat dari pemupukan itu hasilnya tidak maksimal jadi mereka (distributor, red) gak mau tau akan hal itu. Masa bodo jadi sesuai jadwal saja," ujarnya.
"Sedangkan petani sekarang lagi butuh pupuk," sambungnya.
BACA JUGA:Emosi Serumpun