JAKARTA, PAGARALAMPOS.CO - Sosok Kuat Ma'ruf kini menjadi sorotan publik usai dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua atau Brigadir J.
Kuat dugaan, Kuat Ma'ruf memiliki peran besar dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kuat Ma'ruf yang merupakan warga sipil yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) tepatnya sopir Irjen Ferdy Sambo.
Kuat Ma'ruf diketahui sudah lama menjadi bagian dari keluarga Ferdy Sambo. Bahkan warga sipil tersebut juga dipercaya 'menyimpan' informasi penting Sambo.
BACA JUGA:Misteri Duren Tiga: Ada yang Ketahuan 'Main Gendong-gendongan'
Kuat Ma'ruf juga disebut sebagai sosok yang berperan mengancam membunuh Brigadir J.
Pesan ancaman pembunuhan itu diterima Brigadir J malam hari sebelum hari dihabisi.
Sebelumnya mendiang Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat mengaku kepada kekasihnya, Vera Simanjuntak, bahwa dirinya diancam akan dibunuh oleh 'skuad lama'.
Pengancaman skuad lama atau Kuat Ma'ruf yang ingin membunuh Brigadir J terjadi saat di Magelang.
BACA JUGA:Main Gendong Nyonya Duren Tiga
Hal ini diketahui saat Kuat Ma'ruf memperagakan sedang memegang sebuah pisau ketika reka ulang peristiwa yang terjadi di Magelang.
Dengan kata lain, ancaman pembunuhan terakhir kali yang diadukan Brigadir J kepada kekasihnya itu persis terjadi di Magelang.
Brigadir J dan Vera Simanjuntak sempat melakukan komunikasi 17 menit terakhir kali sebelum pukul 17.00 WIB.
Itulah komunikasi terakhir Vera Simanjuntak yang saat itu dirinya diminta agar melupakan Brigadir J dan meminta mencari pria lain.
BACA JUGA:Waduh Rekaman Suara Pertengkaran Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang Bocor? Cek Faktanya