PAGARALAMPOS.COM - Presiden Jokowi ingatkan OJK untuk perkuat lembaga perbankkan menyusul ancaman resesi sudah di depan mata.
Presiden Jokowi ingatkan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) resesi ekonomi global akan dapat mengganggu kestabilan sektor keuangan di dalam negeri. Gejolak sektor keuangan ini menghantui negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.
Resesi sudah di depan mata ini, pemicu utamanya adalah Perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan lonjakan harga energi dan menimbulkan krisis pangan. Saat ini pasongan pangan di sejumlah Negara di Eropa sudah mulai terganggu.
BACA JUGA:Perkarangan Rumah Sumber Pangan Keluarga
Masyarakat Eropa yang umumnya konsumsi utamanya adalah gandum yang pemasok utamanya adalah Rusia dan Ukraina. Dua negara itu, akan menahan ekspor gandum mereka karena mengutamakan kecukupan pangan di dalam negerinya.
Presiden Jokowi menyebut, kondisi ini menyebabkan sejumlah negara, termasuk negara-negara besar di Eropa dan Amerika Serikat, mengalami kenaikan inflasi. Sedangkan perekonomian melambat hingga terancam masuk ke jurang resesi.
Jokowi ingatkan OJK karena sejumlah negara besar mengerek tingkat suku bungauntuk meredam laju inflasi. Negara yang paling mecolok mencolok adalah Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA:Tingkatkan Kewaspadaan di Musim Pancaroba
Pada Juni lalu, bank sentral di negara itu, The Fed, menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps), yang merupakan kenaikan tertinggi sejak 1994 silam.
Alhasil, bunga The Fed saat ini berkisar 1,5 – 1,75%, yang merupakan angka tertinggi sejak sebelum pandemi.
Bank sentral AS itu masih berencana mengerek terus suku bunga hingga diperkirakan mencapai 3,4% pada akhirn tahun ini.
Kebijakan moneter AS tersebut mengguncang pasar keuangan dunia yang menjadi pertanda resesi sudah di depan mata.
Indonesia pun tak imun dari gejolak tersebut. Nilai tukar rupiah terus melemah hingga menembus level Rp15.000 per dolar AS.
Mencermati kondisi tersebut, Jokowi melihat pentingnya menjaga stabilitas sistem keuangan di dalam negeri.