Menelusuri Sejarah Museum Sonobudoyo: Penjaga Warisan Budaya Jawa di Yogyakarta!
Menelusuri Sejarah Museum Sonobudoyo: Penjaga Warisan Budaya Jawa di Yogyakarta!-net: foto-
PAGARALAMPOS.COM - Museum Sonobudoyo adalah salah satu museum kebudayaan paling penting di Indonesia, khususnya di Yogyakarta.
Museum ini menyimpan berbagai warisan budaya Jawa, Bali, Madura, hingga Lombok, sehingga sering disebut sebagai pusat ilmu pengetahuan tentang kebudayaan Jawa.
Sejarah berdirinya museum ini tidak terlepas dari keinginan untuk melestarikan budaya Nusantara yang kaya dan beragam.
Gagasan pendirian Museum Sonobudoyo bermula dari sebuah lembaga bernama Java Instituut yang didirikan pada tahun 1919.
BACA JUGA:Sejarah Museum Wayang: Dari Gereja Kolonial hingga Pusat Pelestarian Budaya Nusantara!
Lembaga ini beranggotakan para cendekiawan Belanda dan pribumi yang peduli terhadap seni, budaya, serta bahasa Jawa.
Mereka melihat perlunya tempat yang dapat mengumpulkan, menyimpan, dan memamerkan benda-benda peninggalan sejarah dan kebudayaan Jawa yang mulai terancam punah akibat perkembangan zaman.
Ide tersebut kemudian direalisasikan dengan membangun gedung museum di kawasan pusat kota Yogyakarta, tepatnya di sebelah barat Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta.
Pembangunan dimulai pada tahun 1934 dan selesai pada tahun 1935.
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Museum Gajah: Jejak Peradaban Nusantara di Jantung Jakarta!
Museum ini kemudian diresmikan pada tanggal 6 November 1935 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan dihadiri Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jean Paul van Limburg Stirum.
Nama “Sonobudoyo” berasal dari bahasa Jawa, yang berarti “tempat atau rumah bagi kebudayaan”.
Bangunan Museum Sonobudoyo dirancang mengikuti konsep arsitektur tradisional Jawa, khususnya gaya Keraton Yogyakarta.
Pada bagian depan, terdapat bangunan dengan bentuk pendopo yang luas, mencerminkan suasana rumah bangsawan Jawa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
