Sumpah Palapa: Antara Mitos dan Sejarah Kerajaan Majapahit
Sumpah Palapa: Antara Mitos dan Sejarah Kerajaan Majapahit-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Dalam sejarah Nusantara, Gajah Mada selalu dikenal sebagai tokoh legendaris Majapahit yang memiliki strategi militer luar biasa.
Namanya melekat erat pada Sumpah Palapa, sebuah janji yang konon mengikat dirinya untuk menyatukan seluruh Nusantara.
Namun, seiring berjalannya waktu, muncul pertanyaan: apakah Sumpah Palapa benar-benar terjadi seperti yang tercatat dalam naskah kuno, ataukah hanya cerita yang diwariskan turun-temurun?
Sumber utama mengenai sumpah ini terdapat dalam naskah Pararaton, yang ditulis sekitar abad ke-15.
Dalam catatan tersebut, Gajah Mada, saat menjabat sebagai Patih Amangkubhumi, dikisahkan bersumpah untuk tidak menikmati “palapa” sebelum seluruh Nusantara berada di bawah kendali Majapahit.
BACA JUGA:Cara Membuat Chicken Katsu Simple, Sebuah Cita Rasa Autentik Masakan Jepang
Kalimat terkenalnya berbunyi, “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa…”, yang kira-kira berarti, “Aku baru akan menikmati kesenangan duniawi setelah Nusantara bersatu.”
Makna kata palapa sendiri masih menjadi perdebatan. Beberapa ahli menafsirkannya sebagai rempah-rempah atau bumbu masakan, sementara sebagian lain melihatnya sebagai simbol kenikmatan hidup, seperti hiburan, istirahat, atau santapan lezat.
Keaslian kisah ini juga masih dipertanyakan. Pararaton bersifat naratif dan memuat unsur mistis, bukan dokumen resmi kerajaan seperti prasasti.
Meski begitu, pengaruh Gajah Mada tidak diragukan. Di bawah kepemimpinannya, wilayah Majapahit meluas hingga hampir seluruh kepulauan Indonesia, bahkan menjangkau Semenanjung Malaya dan sebagian Filipina Selatan.
BACA JUGA:Masakan Rumahan Lezat: Ayam Fillet Saus Tiram Anti Gagal
Apakah ekspansi ini benar-benar dipicu oleh Sumpah Palapa? Mungkin. Tetapi apakah Gajah Mada benar-benar mengucapkannya? Itu masih menjadi misteri.
Banyak sejarawan menilai kisah ini mengandung elemen legenda. Seperti dalam budaya lain, tokoh besar sering digambarkan secara heroik untuk menumbuhkan semangat kebangsaan.
Cerita Gajah Mada kemungkinan diperkuat oleh generasi berikutnya sebagai simbol persatuan dan identitas bangsa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
