Makna dan Tradisi Gaya Rambut Merah Oker Suku Maasai di Kenya: Simbol Keberanian dan Keperkasaan
Makna dan Tradisi Gaya Rambut Merah Oker Suku Maasai di Kenya: Simbol Keberanian dan Keperkasaan-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Jika Anda melihat pria dengan rambut merah menyala di savana Kenya, besar kemungkinan mereka adalah pejuang dari suku Maasai.
Warna merah pada rambut mereka bukan berasal dari pewarna kimia, melainkan campuran tanah liat merah dan lemak hewan.
Bagi masyarakat Maasai, rambut bukan sekadar penampilan fisik, melainkan simbol status, kekuatan, dan kedewasaan pria.
Gaya rambut tersebut merupakan bagian penting dari tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.
Dalam struktur sosial suku Maasai, seorang anak laki-laki akan mencukur habis rambutnya saat memasuki masa inisiasi. Setelah melewati ritual sunat dan dinyatakan resmi menjadi “Moran” atau prajurit muda, barulah rambutnya tumbuh kembali dan ditata khusus.
BACA JUGA:Sejarah Candi Bumi Ayu: Jejak Hindu di Tanah Sumatera Selatan!
BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Candi Arjuna: Warisan Hindu Tertua di Dataran Tinggi Dieng!
Transformasi ini menandai perubahan dari seorang pemuda menjadi simbol keberanian dalam komunitas.
Gaya rambut Moran biasanya dipilin menjadi kepangan kecil yang dibuat agar memanjang dan menjuntai ke belakang kepala.
Proses membuat kepangan ini memakan waktu lama dan dilakukan secara bersama oleh sesama Moran, mempererat ikatan persaudaraan mereka.
Setelah selesai, rambut dilapisi dengan campuran tanah merah yang dikenal dengan sebutan “ochre” dan minyak atau lemak hewan.
BACA JUGA:Mengungkapkan Sejarah Gunung Nona di Enrekang: Antara Keindahan Alam dan Legenda Mistis!
BACA JUGA:Sejarah Gunung Malabar: Warisan Kolonial, Teknologi Radio, dan Kearifan Lokal di Selatan Bandung!
Warna merah yang mencolok memiliki makna mendalam dalam budaya Maasai, melambangkan darah, kekuatan, serta perlindungan dari bahaya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
