Si Pitung: Kisah Pendekar Betawi yang Menjadi Simbol Keadilan Rakyat!

PAGARALAMPOS.COM - Si Pitung merupakan salah satu tokoh legendaris paling terkenal di tanah Betawi.

Sosoknya digambarkan sebagai jagoan yang gagah berani, membela rakyat kecil, dan menentang ketidakadilan yang dilakukan oleh penjajah maupun kaum berkuasa.

Kisahnya hidup dalam ingatan masyarakat sebagai simbol perjuangan rakyat melawan penindasan.

Asal-usul dan Kehidupan Awal

Diperkirakan hidup pada akhir abad ke-19, Si Pitung berasal dari kawasan Rawa Belong, Batavia (sekarang Jakarta).

Nama aslinya diyakini adalah Salihoen atau Salihun, namun masyarakat kemudian mengenalnya dengan sebutan “Pitung,” yang dipercaya berasal dari istilah Jawa pituan pitulung, artinya “tujuh orang penolong.”

BACA JUGA:Manfaat Daging Kelinci bagi Kesehatan: Sumber Protein Rendah Lemak yang Kaya Nutrisi!

Sejak muda, Pitung dikenal sebagai pemuda cerdas dan memiliki jiwa sosial tinggi. Ia juga mempelajari pencak silat dari para guru silat Betawi, yang kelak menjadikannya mahir dalam bertarung melawan penindasan.

Perjuangan Melawan Ketidakadilan

Dalam berbagai cerita rakyat, Si Pitung digambarkan sebagai sosok yang berani merampas harta para tuan tanah dan pedagang kaya yang bekerja sama dengan penjajah Belanda.

Hasil rampasan itu kemudian dibagikan kepada rakyat miskin. Karena tindakannya tersebut, masyarakat menyebutnya sebagai “Robin Hood dari Betawi.”

Perbuatannya bukan sekadar pencurian, melainkan bentuk perlawanan terhadap sistem kolonial yang menindas rakyat. Pada masa itu, kehidupan masyarakat pribumi sangat sulit akibat pajak tinggi dan perlakuan sewenang-wenang dari pihak kolonial.

BACA JUGA:7 Kegunaan Buah Mengkudu untuk Kesehatan

Kisah tentang keberaniannya menyebar luas di kalangan masyarakat. Dalam cerita rakyat, Si Pitung digambarkan memiliki kesaktian luar biasa — seperti mampu menghilang, kebal terhadap peluru, bahkan bisa menggandakan dirinya.

Sumber: