Pemkot PGA

Waspada! Asap Rokok Dapat Mengganggu Tumbuh Kembang Anak, Simak Penjelasannya

Waspada! Asap Rokok Dapat Mengganggu Tumbuh Kembang Anak, Simak Penjelasannya

bahaya asap rokok-net-kolase

PAGARALAMPOS.COM - Anak-anak adalah kelompok yang sangat rentan terhadap efek negatif dari asap rokok.

Sayangnya, tingkat kesadaran mengenai bahaya yang ditimbulkan oleh asap rokok bagi anak-anak masih sangat rendah di berbagai kalangan masyarakat.

Sebenarnya, akibatnya tidak hanya merusak kesehatan fisik, tetapi juga dapat mengganggu proses perkembangan dan kualitas hidup anak dalam jangka panjang.

BACA JUGA:Kenali Bahaya Asap Rokok bagi Anak: Ancaman Tersembunyi yang Mengintai Tumbuh Kembang Si Kecil!

Apa yang Dimaksud dengan Asap Rokok?

Asap rokok terbagi menjadi dua kategori: mainstream smoke (asap yang dihirup langsung oleh perokok) dan sidestream smoke (asap yang keluar dari ujung rokok yang menyala).

Kombinasi dari keduanya dikenal sebagai secondhand smoke atau asap rokok pasif. Anak-anak yang tinggal bersama perokok atau berada di dekat perokok akan terpapar secara tidak langsung oleh secondhand smoke.

Residu zat berbahaya yang menempel di pakaian, rambut, dan benda-benda lainnya akibat rokok juga dikenal sebagai thirdhand smoke, yang dapat membahayakan anak.

BACA JUGA:Waspadai Akibatnya! Inilah 10 Risiko Kesehatan Serius Akibat Kebiasaan Merokok

Mengapa Anak-Anak Lebih Rentan?

Sistem pernapasan dan daya tahan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi dan iritasi dari partikel beracun dalam asap rokok.

Di samping itu, anak-anak memiliki kecepatan pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa, yang berarti mereka menghisap lebih banyak udara (dan zat berbahaya) dalam waktu singkat.

Bayi dan anak kecil yang sering berada dekat perokok memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami masalah kesehatan seperti infeksi telinga, bronkitis, pneumonia, dan bahkan sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS).

Anak-anak yang lebih besar juga dapat mengalami masalah pertumbuhan paru-paru, asma, serta masalah perilaku dan kemampuan belajar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: