Gunung Wanggameti: Warisan Alam dan Tradisi di Atap Pulau Sumba
Gunung Wanggameti: Warisan Alam dan Tradisi di Atap Pulau Sumba-Foto: net -
PAGARALAMPOS.COM - Gunung Wanggameti, yang menjulang setinggi kurang lebih 1.225 meter di atas permukaan laut, merupakan Gunung tertinggi di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Terletak di Kabupaten Sumba Timur, gunung ini tidak hanya mendominasi lanskap pulau, tetapi juga menyimpan kekayaan nilai sejarah, spiritualitas, dan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Keunikan Geologi dan Flora-Fauna Endemik
Gunung ini terbentuk akibat proses geologi panjang yang melibatkan aktivitas tektonik dan vulkanik, menghasilkan kontur perbukitan dan lereng curam khas wilayah selatan Sumba.
Area ini menjadi rumah bagi berbagai spesies langka seperti Julang Sumba (Rhyticeros everetti), kakatua jambul kuning, serta beberapa jenis anggrek dan pohon hutan tropis. Bahkan, reptil endemik seperti biawak Sumba juga menghuni wilayah ini.
BACA JUGA: Jejak Sejarah Suku Zulu: Bangsa Pejuang yang Mengukir Legenda Afrika Selatan
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kerajaan Berau, Pusat Perdagangan dan Maritim Kalimantan Timur
Tempat Suci dalam Kepercayaan Marapu
Di mata masyarakat adat Sumba, Gunung Wanggameti memiliki kedudukan sakral. Dalam sistem kepercayaan Marapu, gunung dianggap sebagai tempat bermukimnya arwah leluhur dan menjadi titik penting dalam berbagai ritual.
Salah satu upacara besar yang kerap dikaitkan dengan gunung ini adalah wulla poddu, tradisi yang digelar untuk memohon berkah kesuburan dan keselamatan.
Tak jarang, kaki gunung menjadi lokasi meditasi atau persembahan oleh tokoh adat.
Bagian dari Sejarah dan Identitas Lokal
Selain sebagai bentang alam penting, Wanggameti juga berperan sebagai batas alami antarkawasan adat.
Dalam kisah-kisah tradisional, gunung ini digambarkan sebagai penjaga dari arah selatan, simbol kekuatan dan perlindungan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
